Cara VIVA Group Tingkatkan Cashflow Perusahaan

Presiden Direktur VIVA Anindya N. Bakrie
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA.co.id – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Visi Media Asia Tbk, Rabu 24 Mei 2017 memutuskan untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada jajaran direksi, atas rencana pinjaman antarperusahaan dari PT Cakrawala Andalas Televisi selaku entitas anak usaha PT Intermedia Capital Tbk.

DPR Dorong Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada Serentak 2024

Presiden Direktur VIVA Anindya N. Bakrie mengatakan, perseroan akan mendapatkan fasilitas pinjaman dengan plafon maksimum US$350 juta, dengan bunga sebesar satu persen di atas suku bunga fasilitas pembiayaan yang akan diterima oleh CATV dari sindikasi perbankan luar negeri, dengan jangka waktu pinjaman selama 15 tahun.

“Perseroan bermaksud melakukan efisiensi atas kewajiban kepada original leaders melalui mekanisme pembiayaan kembali atau refinancing,” kata Anindya, saat ditemui di Westin Hotel, Jakarta.

Respons Nicholas Saputra Tentang Lomba Mirip Dirinya

Pada tahun 2013, VIVA telah menandatangani credit agreement, di mana perseroan mendapatkan pinjaman dana sebesar US$230 juta dari sindikasi perbankan yang dipimpin oleh Credit Suisse AG, Singapore Branch atau Original Lenders, dengan jatuh tempo pelunasan pada tanggal 8 November 2017.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasi perseroan akhir tahun lalu, sisa utang pokok VIVA dan bunga kepada original lenders berdasarkan credit agreement masing-masing sekitar US$160,8 juta. 

Momen Terakhir Tinggalkan Korem Pamungkas, Brigjen TNI Zainul Bahar Sujud di Gerbang Markas

Untuk itu, Anindya optimistis, transaksi pinjaman tersebut bisa memberikan manfaat, di antaranya mengurangi beban bunga dan meningkatkan kinerja cash flow perusahaan.

“Dengan adanya refinancing ini, kemungkinan besar ada yang bisa dihemat. Penghematan luar biasa yang bisa dipakai berbagai hal seperti investasi. Jadi ini financing, bukan utang baru,” ujarnya. (mus)
 

Ilustrasi Ekspor-Impor

Impor RI Oktober 2024 Naik Capai US$21,94 Miliar

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor Oktober 2024 mencapai US$21,94 miliar atau naik 16,54 persen secara bulanan atau month to month (mtm).

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024