China akan Investasi Besar di Tiga Wilayah RI

Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA.co.id – Usai Presiden Joko Widodo mengunjungi Konferensi Tingkat Tinggi One Belt One Road (OBOR) di Beijing, China, sejumlah kesepakatan kerja sama antarnegara dicapai dengan Indonesia. Salah satunya terkait infrastruktur dan pembangunan manusia.

Malaysia Ajak Indonesia Kerja Sama Investasi di Sustainable Aviation Fuel, Ungkap Rencana Petronas

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan dalam KTT OBOR tersebut ada beberapa negara melirik investasi dengan Indonesia yaitu Pakistan, Malaysia, Filipina dan China.

Menurut dia, ketertarikan China untuk investasi di Indonesia difokuskan pada tiga area atau wilayah Nusantara yaitu Sulawesi Utara, Kalimantan Utara dan Sumatera Utara. 

Hilirisasi Dorong Peningkatan Investasi dan Perluasan Lapangan Kerja

"China ini suka enggak suka, duitnya banyak nih, ada US$3 triliun. Mereka kan mau jualan uang juga, kalau bond (surat utang) kan 1 persen (imbal hasilnya) tapi kalau investasi kan tiga sampai empat persen," kata Luhut dalam Coffee Morning dengan media, di kantornya, Selasa 23 Mei 2017. 

Ia mengungkapkan, untuk investasi China di Sulawesi Utara ada di Bitung dengan potensi investasi yaitu integrasi jalan tol, kereta api, listrik industri, properti dan ada bandara hingga pelabuhan.

Jangan Salah Paham! Ini Penjelasan Lengkap Crypto & Bitcoin (BTC) untuk Pemula

Sementara itu di Manado, lanjut dia, turis dari China dan dari negara lain naik hampir 1.200 persen sehingga hotel dan restoran kewalahan untuk menampung mereka.

"Kalau Bitung jadi, jalan Kereta Api bisa sampai ke Gorontalo, jadi satu area akan jadi satu kawasan sendiri, dan dari sana hub-nya akan kita buat. Dan nanti turis bisa ke tempat lain, misalnya ke Bunaken, dan ke selatan itu di Oulau Wakatobi," jelas dia. 

Sedangkan untuk area kedua, adalah wilayah Kalimantan Utara. Luhut menyebut ada potensi listrik sebesar 7.200 MW yang dapat dikerjasamakan. Di lokasi itu, kata Luhut, juga bisa sekalian dilakukan pembangunan smelter hingga industri turunannya. 

"Saya sudah ketemu di OBOR, saya waktu itu tinggal di Beijing 1,5 hari lagi, ketemu Citic (perusahaan besar di China), mereka bersedia masuk ke sana karena mereka ada pengalaman di Hidropower," kata Mantan Menkopolhukam ini. 

Lebih jauh lagi, Luhut menjelaskan, tempat ketiga yang disasar bagi investasi China adalah di Sumatera Utara. Dirincikannya, kerja sama investasi bisa dimulai dari pembangunan infrastruktur Kuala Tanjung, Parapat, sampai dengan Sibolga. 

"Juga jalan terintegrasi ke Pekanbaru, Duri, Dumai. Kami juga minta China Construction Company, perusahaan yang besar juga akan konsorsium yang ngatur itu," kata Luhut. 

Polanya, kata Luhut, hampir sama dengan investasi China di wilayah Morowali yang dilakukan secara Business to Business (B to B). "Sehingga tidak akan memengaruhi rasio utang. Kita akan pertahankan rasio utang di bawah tiga persen dari PDB. Pemerintah nanti akan siapkan tanahnya, hingga tax holiday-nya," ujar dia. (one)
 

Bitcoin, Etherium, dan aset kripto.

OJK Klaim Aset Kripto Berpotensi Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Begini Penjelasannya

OJK) menyampaikan adopsi aset kripto mengerek manfaat. Termasuk memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. Tokenisasi aset jadi prioritas.

img_title
VIVA.co.id
30 November 2024