Keunikan Film Mars Met Venus

Mars Met Venus
Sumber :
  • VIVA.co.id/Shintaloka Sicca

VIVA.co.id – Ge Pamungkas dan Ria Ricis meriahkan Universitas Muhammadiyah Jakarta pada hari ini, dengan mempromosikan film Mars Met Venus. Meet and greet, serta sesi diskusi berlangsung dengan interaktif.

Pamela Bowie Cemburu Sama Ge Pamungkas?

Pada kesempatan itu, Ge menceritakan keunikan dari film ini. Mars Met Venus adalah dua film bersekuel yang dibedakan melalui perspektif antara wanita dan pria dalam sebuah hubungan pacaran.

Film Mars menceritakan perspektif hubungan pacaran dari sudut pandang laki-laki. Sedangkan Venus, adalah film yang menceritakan hubungan pacaran dari sudut pandang perempuan.

Pamela Bowie Apresiasi Cara Kerja Rekannya di Mars Met Venus

Karena, keduanya adalah film pada dasarnya berlatar cerita yang sama, maka para tokohnya pun sama. Ge adalah tokoh utama untuk peran sebagai Kelvin dan Pamela Bowie sebagai pemeran utama perempuan yang bernama Mila. Sementara itu, Ricis berperan sebagai Ica, sahabat dari Mila.

"Film ini, lebih spesifik menjelaskan letak miss communication antara laki-laki dan perempuan dalam menjalin hubungan pacaran. Belum ada film Indonesia yang menyentuh ke sana," ujar Ge di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Senin 22 Mei 2017.

Tur 11 Kota, Siapa Saja Bintang Mars Met Venus yang Hadir

Selain itu, menariknya adalah proses syuting yang singkat. "Kita syuting enggak ada sebulan. Kalau enggak salah 28 hari aja. Tetapi, untuk dua film," katanya.

Menurutnya, film ini karena memiliki perspektif yang berbeda, sehingga ia sebut film ini seperti memiliki identitas gender. "Film ini ada kelaminnya," ucapnya.

Lalu, ia mengatakan penonton akan menangkap maksud yang berbeda dari film ini, jika penonton hanya menonton satu film diantaranya saja, dengan yang menonton keduanya.

"Film ini berkesinambungan," ucap Ricis.

Selanjutnya, Ge mengatakan bahwa film ini tidak memiliki pesan moral tertentu yang ditonjolkan. Hanya saja memberikan referensi bagi penonton dalam memahami hubungan pacaran dengan perspektif laki-laki dan perempuan.

"Karena ini adalah karya, pesannya sesuai interpretasi orang. Tetapi, menurut gue pesannya adalah cowok itu enggak akan mengerti cewek seutuhnya dan cewek enggak akan mengerti cowok seutuhnya. Jadi, kita sebisanya berusaha saling mengerti aja," katanya.

Selebihnya, ia katakan bahwa film ini bermaksud untuk menghibur dari konflik seharian orang pacaran. "Kita enggak maksud menggurui, dengan mengatakan ini adalah karya yang harus ada pesan moralnya. Kita enggak sampai situ. Kita bikin film untuk menghibur. Habis nonton mood happy," tuturnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya