Denmark Incar Investasi 10 Titik Energi Angin RI
- Antara/ Sigid Kurniawan
VIVA.co.id – Perusahaan asal Denmark tertarik untuk berinvestasi di bidang energi Indonesia. Salah satunya, terkait investasi di sektor Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang potensinya cukup besar di Indonesia dan belum disentuh dengan baik.Â
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, mengatakan Indonesia memiliki sekitar 16 titik lokasi potensi energi angin yang bisa dikembangkan pemanfaatannya untuk pembangkit energi listrik.Â
"Kita punya potensi yang lumayan, 16 apa ya. Tapi, dia (Denmark) ngejar 10 lokasi yang paling potensial," kata Rida di kantor Kementerian ESDM, Selasa, 2 Mei 2017.Â
Kendati demikian, Rida menuturkan pihaknya belum mengetahui rinci seberapa besar nilai dan rencana investasi sejumlah perusahaan asal Denmark tersebut. Namun, di sejumlah wilayah di Indonesia, Denmark sudah mulai menyatakan minat melakukan pembangunan seperti di Solo yang ditargetkan pembangunannya selesai pada 2018.Â
"Kalau di Solo itu sudah ditanda tangan dengan Denmark, tahun 2018 mungkin jadi," ujar dia.Â
Selain itu, ungkap Rida, juga ada dua wilayah yang sedang dikembangkan potensi energi anginnya dengan perusahaan lainnya. Diantaranya di Jeneponto dan Sidrap, Sulawesi Selatan. "Jeneponto (potensinya) 75 Megawatt, sama Sidrap 30 MW," tutur dia.Â
Berdasarkan data Kementerian ESDM, ada enam perusahaan asal Denmark yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Diantaranya adalah Siemens Wind Power, Burmeister & Wain Scandinavian Contractor (BWSC), Vestas Wind System, Dong Energy, Welltec dan Babcock & Wilcox Volund.Â
Â