Indonesia Gandeng Denmark Kaji Potensi Energi Angin
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan Menteri Kerja Sama Pembangunan Denmark, Ulla Tornaes meluncurkan peta angin dan studi energi yang menunjukkan potensi energi angin di Indonesia. Upaya ini dalam rangka mendorong energi baru dan terbarukan yang menjadi tonggak kemitraan Indonesia dengan Denmark.Â
Peluncuran peta angin dan studi energi di Indonesia tersebut sekaligus menjadi upaya Pemerintah Denmark mendukung penuh Indonesia dalam memenuhi target nasional yaitu mencapai 23 persen energi terbaru dari total konsumsi energi nasional pada 2025. Dan Jonan sangat mengapresiasi kerja sama dua negara dan kunjungan Pemerintah Denmark.
"Sejauh yang saya tahu, Denmark memiliki lima gigawatt (GW) tenaga listrik, dan hampir 40 persen atau 2 GW didukung oleh energi baru dan terbarukan," kata Jonan dalam sambutannya, di Ruang Sarulla Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa 2 Mei 2017.Â
Perlu diketahui, peta potensi energi angin Indonesia ini memberikan informasi mengenai potensi energi angin yang dimiliki Indonesia yang terbuka untuk publik. Diharapkan, informasi ini dapat membantu pemerintah dan pelaku usaha dalam menentukan wilayah yang memiliki potensi untuk dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut, Denmark memberikan buku 'Integration of Wind Energy in Power Systems' yang dapat dijadikan panduan bagi pengambil kebijakan dan pelaksana dalam mengintegrasikan energi listrik yang diproduksi Pembangkit Listrik Tenaga Angin ke dalam sistem jaringan listrik PT PLN yang didasari oleh pengalaman Denmark.
Sementara itu, di tempat yang sama, Menteri Ulla Tornaes mengatakan bahwa Indonesia merupakan prioritas bagi Denmark untuk bekerja sama. Sebab, menurut dia, Indonesia adalah negara demokrasi ketiga di dunia dengan kekuatan ekonominya yang sedang naik daun.Â
"Saya berharap kita dapat bersama-sama mengembangkan solusi mutakhir untuk beberapa tantangan yang sama-sama kedua negara hadapi," ujar dia.Â
Dia menjelaskan, pemenuhan energi, perubahan iklim, dan risiko kerusakan lingkungan merupakan kunci untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.Â
"Di sini, saya yakin bahwa Indonesia dan Denmark, dapat memperoleh manfaat yang luar biasa dari kerja sama dalam kemitraan publik-swasta, sebagai contoh yaitu di dalam bidang energi, kehutanan, air dan limbah," kata dia.Â
Setelah peluncuran energi angin juga digelar Forum Bisnis Indonesia-Denmark yang bertujuan untuk memfasilitasi hubungan kerja sama business to business (b-to-b) antara Indonesia dan Denmark, meningkatkan investasi langsung, serta mendorong kerja sama bisnis kedua negara dalam bentuk proyek bersama hingga pembentukan joint venture company.Â
Selain itu, direncanakan berbagai investasi pembiayaan dan asuransi proyek sektor energi, dan tindak lanjut kerja sama dalam kerangka Strategic Sector Cooperation (SSC) yang telah berlangsung sejak Januari 2016. (art)