Banyak Mahasiswa di Yogyakarta Jadi Investor Pasar Modal
- VIVA.co.id/Daru Waskita
VIVA.co.id – Kesadaran masyarakat Yogyakarta untuk melakukan investasi di pasar modal, baik investasi saham dan reksa dana, cukup tinggi. Data dari Bursa Efek Indonesia Yogyakarta menunjukkan jumlah investor pada 2016 mencapai 25.608 investor, dan pada tahun ini hingga Maret 2017 sebanyak 26.657 investor.
"Dalam tiga bulan saja ada peningkatan investor mencapai angka 3.000-an. Artinya ada 3.000-an investor baru di pasar modal," kata Irfan Noor Riza, kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Yogyakarta, Rabu 26 April 2017.
Dari 26.657 investor di pasar modal, sekitar 30 persennya adalah mahasiswa. Kondisi ini juga dikarenakan banyaknya galeri investasi BEI Yogyakarta yang dibuka di berbagai kampus di Kota Gudeg ini.
"Memang para mahasiswa lebih banyak melakukan investasi di reksa dana, karena tidak butuh biaya yang besar dan risikonya kecil dibandingkan investasi di saham," ucapnya.
Meski para mahasiswa ini bermain investasi di reksa dana, namun ada juga yang berinvestasi di saham. Bahkan, dalam satu transaksi saham bisa mencapai Rp5 juta, jumlah atau rupiah yang cukup banyak di kalangan mahasiswa.
Irfan mengatakan, transaksi dari 29 galeri investasi BEI Yogyakarta dan 17 perusahaan sekuritas bisa mencapai Rp1 triliun dalam satu bulan, dan diprediksi terus meningkat.
"Pada 2016 rata-rata transaksi per bulan mencapai Rp400-an miliar, namun di tahun 2017 sudah mencapai Rp1 triliun dalam satu bulannya," tuturnya. (art)