Pertama Kali dalam Sejarah, RI Buka Gerai Permanen di Rusia

Pemandangan Kremlin usai Earth Hour di Moskow Rusia
Sumber :
  • REUTERS/Sergei Karpukhin

VIVA.co.id – Indonesia membuka paviliun  permanen yang akan memasarkan berbagai produk pangan nasional di Moskow, dalam rangka memanfaatkan potensi  pasar di Rusia maupun pembeli dari negara-negeri lain di sekitarnya.

Daftar Harga Pangan 26 November 2024: Beras, Bawang, hingga Telur Ayam Naik

"Ini merupakan saat yang bersejarah, karena pertama kalinya Indonesia mempunyai gerai permanen di Rusia," kata Dubes RI M Wahid Supriyadi, pada pembukaan Paviliun Indonesia, di Food City, Rusia, senin, seperti dikutip dalam siaran persnya, Rabu 26 April 2017.

Wahid mengatakan Rusia merupakan pasar yang sangat potensial bagi berbagai produk Indonesia yang belum dimanfaatkan secara optimal oleh pengusaha Indonesia.

Dukung Ketahanan Pangan, PT Berdikari Jamin Stabilitas Harga dan Stok Pangan Ternak Bagi Masyarakat

Sejak negeri ini dipimpin oleh Vladimir Putin, lanjut dia, peluang bisnis di Rusia semakin menjanjikan. Selain potensi pasar yang baik dari pembeli masyarakat Rusia, berpeluang membuka pasar ke negara lain di sekitarnya. "Peluangnya masih sangat besar, terutama untuk komoditas buah dan sayuran," ujar Wahid.

Dia  menjelaskan kedua komoditas tersebut yang paling diminati dan dibutuhkan masyarakat Rusia. Selama ini mereka impor buah dan sayuran dari negara lain. "Buah dan sayuran sangat mahal di sini," katanya.

Daftar Harga Pangan 25 November 2024: Bawang hingga Telur Ayam Naik

Kehadiran Paviliun Indonesia yang digagas mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, menurut Wahid, akan membantu produk Indonesia memperluas pasar di Rusia.

Sementara itu, Rachmat Gobel yang juga hadir pada pembukaan Paviliun Indonesia, mengatakan kehadiran gerai permanen di kawasan bisnis pangan tersebut tidak hanya akan membuka kesempatan pasar bagi produk Indonesia di Rusia, tapi juga negara lain. Hal itu, berbagai negara juga membuka gerai di Food City yang dikelola Eurasian Business Union.

"Ini kesempatan bagi (pengusaha) Indonesia untuk melakukan kontak dagang dengan Rusia dan negara lainnya," ujarnya

Rachmat menyadari sulitnya membuka pasar, karena itu melalui Paviliun Indonesia ia ingin membantu pemerintah dan pengusaha meningkatkan ekspor. "Karena itu atas seizin Presiden Joko Widodo dan Mendag, ada Paviliun Indonesia ini guna mempromosikan produk Indonesia," katanya.

Saat ini baru ada perusahaan yang mempromosikan produk mereka di Paviliun Indonesia, antara lain Indofood Kacang Dua Kelinci, dan Finna, yang menjajakan produk pangan.

Berdasarkan data Kedubes RI di Moskow, neraca perdagangan Indonesia-Rusia terus meningkat. Tahun 2016 neraca perdagangan kedua negara sekitar US$2,6 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Rusia mencapai sekitar US$2,2 miliar, dan impor dari Rusia sebesar US$403,4 juta.

Jumlah tersebut naik dibandingkan 2015 yang neraca perdagangan kedua negara mencapai US$1,96 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Rusia sebesar  US$439, 5 juta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya