Manfaatkan Politik Prancis, Rupiah Bisa Naik Lagi

Mata uang rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi melanjutkan penguatannya setelah perdagangan kemarin ditutup di zona hijau dengan memanfaatkan sentimen positif . 

Rupiah Loyo Pagi Ini, Nyaris Tembus Rp16 Ribu per Dolar AS

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, terkonfirmasinya penguatan rupiah diharapkan dapat bertahan seiring dukungan kenaikan euro dan dolar Kanada terhadap dolar AS. 

"Rupiah diharapkan dapat memanfaatkan kondisi tersebut untuk dapat kembali menguat," ujarnya di Jakarta, Rabu, 26 April 2017.  

Rupiah Dibuka Menguat di Level Rp15.842 per Dolar AS

Reza menjelaskan, masih relinya laju euro setelah merespons kondisi pemilu di Prancis yang menyisakan dua calon kuat, memberikan imbas positif pada laju rupiah yang akhirnya mampu menguat dibandingkan dolar AS. 

Menurutnya, laju euro menguat lantaran sisa calon kuat, terutama Emannuel Macron diperkirakan dapat memenangi pemilihan Presiden Prancis. Macron dianggap sebagai pendukung Uni Eropa dan perbaikan ekonomi Prancis, terutama menciptakan iklim investasi yang lebih bersahabat untuk investor luar menanamkan investasinya di Prancis. 

Rupiah Melemah ke Rp 15.523 per dolar AS, Ini Pemicunya

"Di sisi lain, sentimen dari peresmian pabrik baru Mitsubishi di Bekasi turut mewarnai penguatan rupiah yang diharapkan dapat menarik investasi lainnya,"

Selain itu, lanjutnya, sentimen dari dalam negeri yang cukup kondusif juga diharapkan dapat mempertahankan penguatan pada rupiah. Cermati berbagai sentimen yang ada dan waspadai sentimen yang dapat mengubah arah rupiah. 

"Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran Rp13.321 hingga Rp13.340 per dolar AS," tuturnya. 

Uang kertas rupiah dan dolar AS.

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Melemah Imbas Ketegangan Rusia-Ukraina

Eskalasi perang Rusia vs Ukraina yang makin memanas jadi pemicu rupiah bisa melemah. Apalagi, ada ancaman Rusia yang siap gunakan nuklir.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024