Kisah Sukses Petani Melon Gunakan Benih Ekslusif
- ANTARA / Sidik
VIVA.co.id – Petani Teluk Naga Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, berhasil panen perdana melon dari benih ekslusif yang dikembangkan PT East West Seed Indonesia, atau Ewindo untuk tujuan pasar supermarket.
"Kami baru tahap uji coba, namun sudah mampu memproduksi sebanyak empat ton di atas lahan 2.500 meter persegi," kata Suratman, petani asal Teluk Naga Tangerang Banten, dikutip dari keterangannya, Jumat 21 April 2017.
Suratman yang sebelumnya merupakan petani sayur daun itu mengatakan, bertanam melon pertama kalinya diperkenalkan Ewindo pada awal Januari, ternyata bertanamnya mudah serta hasilnya sangat memuaskan.
Suratman mengatakan, seluruh hasil panen melon yang didapat Kamis kemarin, 20 April 2017, akan dikirim ke pasar modern yang telah menjadi mitra. Diharapkan, harga belinya sesuai marjin yang diharapkan, sehingga budi daya melon ini dapat terus berlanjut.
Suratman mengaku melon yang ditanam berasal dari benih eksklusif jenis Stella F1 yang memiliki tingkat kemanisan tinggi (15 - 17 brix) dan tekstur daging renyah seperti buah peer. Kulit buahnya berwarna kuning, sedangkan daging buahnya berwarna orange.
Suratman mengatakan, selama ini, dia sukses bertanam sayuran daun. Setiap hari, dia memasok rata-rata lima ton sayuran daun ke berbagai pasar di Ibu Kota. Dia juga sukses bertanam sayuran buah seperti timun, timun acar, pare, oyong, dan kacang panjang dengan menggunakan benih Ewindo.
Dia berharap, akan memetik sukses serupa dari bercocok tanam melon, apalagi menjelang bulan puasa dipastikan pesanan akan meningkat.
Sedangkan Area Sales Manager Ewindo, Agung Pratama mengatakan, bertanam melon ini merupakan pertama kalinya diujicobakan di Tangerang, dan ternyata hasilnya memuaskan, serta memenuhi syarat untuk dijual di supermarket.
Agung mengatakan, konsumen pasar modern, termasuk supermarket menginginkan buah yang lebih ekslusif dibandingkan yang dijual di pasar tradisional.
Dia menambahkan, pihaknya memberikan pendampingan kepada petani selama uji coba sampai nantinya para petani mampu bertanam sendiri. Diharapkan, hasil panen nantinya optimal, sehingga hubungan petani dengan pasar modern yang menjadi mitra untuk melon terus berlanjut.
Agung mengatakan, panen yang berhasil dicapai petani Teluk Naga terbilang sukses, karena hanya lima persen saja yang tidak memenuhi standar dalam artian buahnya pecah, sedangkan lainnya diterima.
Ke depan, jelas Agung, Ewindo tengah mengembangkan aplikasi untuk membantu petani yang diberi nama Sipindo kepanjangan dari Sistem Aplikasi Petani Indonesia. Melalui aplikasi ini, bantuan kepada petani tidak hanya di bidang pemasaran, tetapi juga kiat bercocok tanam.
Aplikasi ini diharapkan juga dapat membantu petani untuk mengenali penyakit dari tanamannya, untuk kemudian dapat segera diambil tindakan agar petani tidak mengalami kerugian. "Petani cukup memotret tanaman yang terkena penyakit melalui aplikasi tersebut, akan segera diketahui penyebabnya, serta tindakan apa saja yang harus diambil," ujar Agung.
Agung mengatakan, aplikasi tersebut baru akan diluncurkan pada 27 April mendatang, dengan mengundang perwakilan petani di Indonesia, dan diharapkan mereka akan menyebarkan kepada rekan-rekan lain nantinya. (asp)