AS Bakal Investasi Rp133 Triliun di Indonesia
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id – Kedatangan Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence ke Indonesia sejak Rabu kemarin, menjadi momentum baik bagi Pemerintah Indonesia, untuk mensolidkan kerja sama bilateral antarkedua negara. Mengigat, beberapa waktu lalu, hubungan tersebut sempat terganggu, karena sikap proteksionis Presiden AS Donal Trump.Â
Kerja sama dalam hal energi dan sumber daya mineral menjadi salah satu perhatian kedua negara ini. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignatius Jonan pun pada hari ini mengadakan pertemuan dengan Pence.
Usai pertemuan, Jonan menjabarkan, AS berkomitmen berinvestasi di Indonesia sebesar US$10 miliar (Rp133,1 triliun, kurs 13.318 per dolar AS). Dari investasi itu mayoritas di sektor energi terbarukan, meliputi perkembangan energi biomasa, gas bumi, dan eksplorasi geotermal.Â
"Kira-kira itu. Sebetulnya, semua menjadi fokus kami. Nilai investasi yang akan masuk banyak sekali. Kira-kira US$10 miliar," ujarnya kepada VIVA.co.id di Jakarta, Jumat 21 April 2017.
Â
Pemerintah Indonesia, lanjut dia, juga akan membeli beberapa platform teknologi di bidang energi dari AS. Tentunya akan dikaji terlebih dahulu pendayugunaannya.Â
"Kita beli teknologi yang kiranya cocok saja buat kita," ujar Jonan.Â
Dengan menggunakan teknologi AS yang cocok di dalam negeri, diharapkan eksplorasi sumber daya alam di Indonesia bisa lebih efektif dan efisiensi.Â
"Kalau Indonesia suruh beli teknologi segala macam diharapkan makin efisien, sehingga misalnya listrik itu makin murah untuk masyarakat," ucapnya. (asp)