3 Bulan, Astra Raih Laba Bersih Rp5 Triliun

Kantor Astra International
Sumber :
  • Astra.co.id

VIVA.co.id –  PT Astra International Tbk (ASII) mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp5,08 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Angka tersebut mengalami pertumbuhan 63 persen bila dibanding posisi laba bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,11 triliun.

Bidik Potensi Bisnis Industri Kendaraan Listrik di 2025, Begini Strategi Dharma Polimetal

Perusahaan yang dilahirkan oleh William Soeryadjaya ini mampu meraup pendapatan yang tumbuh signifikan sebesar 16 persen, dari posisi Rp41,88 triliun menjadi Rp48,78 triliun di akhir Maret 2017. Hal itu juga mendorong laba per saham perseroan menjadi Rp126 per saham. 

Menurut Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto, ke depan, di tengah persaingan bisnis otomotif yang diperkirakan akan lebih berkompetitif, dapat ditopang dari memanfaatkan kondisi perekonomian Indonesia yang berkelanjutan serta dukungan harga komoditas yang lebih tinggi.

Alfamidi Bukukan Laba Rp 467 Miliar di Kuartal III-2024, Simak Sumber Cuannya

"Sebagian besar bisnis Grup Astra memiliki kinerja yang baik pada kuartal pertama tahun 2017," ujarnya di Jakarta, Kamis, 20 April 2017.

Pendapatan dan laba yang tampil baik di kuartal I 2017, hal itu juga mendorong peningkatan terhadap ekuitas perseroan menjadi Rp116,95 triliun. Padahal di tanggal 31 Maret 2016, ekuitas perseroan masih sebesar Rp111,95 triliun.

Turun 7,8 Persen, Adaro Energy Cetak Laba US$1,17 Miliar Kuartal III-2024

Prijono menjelaskan, pada kuartal I 2017, segmen otomotif Grup Astra mencapai pangsa pasar yang kuat untuk mobil dan motor. Penjualan mobil secara nasional mengalami peningkatan, sementara penjualan motor secara nasional menurun. Kinerja segmen jasa keuangan mengalami peningkatan ditandai dengan perolehan profit dari Bank Permata. 

"Sementara itu, kenaikan harga komoditas menghasilkan perbaikan kinerja dari divisi alat berat dan agribisnis," tuturnya.

Laba bersih dari otomotif grup naik 45 persen menjadi Rp2,3 triliun, khususnya diakibatkan oleh momentum kesuksesan dari penjualan model-model baru yang diluncurkan pada tahun 2016 dan terus berlanjut hingga tahun 2017.

Sementara porsi laba bersih bisnis jasa keuangan grup meningkat 75 persen menjadi Rp1,1 triliun, sebagai hasil peningkatan kontribusi dari sebagian besar bisnis jasa keuangan, termasuk Bank Permata.

Sedangkan laba bersih dari segmen alat berat dan pertambangan terkerek sebesar 104 persen menjadi Rp902 miliar. Hal itu ditopang moncernya penjualan alat berat PT United Tractors Tbk dan peningkatan kinerja PT Acset Indonusa Tbk.

Kemudian laba bersih dari segmen agribisnis grup meningkat sebesar 92 persen menjadi Rp638 miliar pada kuartal I tahun 2017. Peningkatan agribisnis karena didorong kinerja PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).

Meski banyak yang tampil positif, tapi laba bersih segmen infrastruktur dan logistik grup menurun sebesar tiga persen menjadi Rp67 miliar. Sebagian besar disebabkan oleh kerugian awal dari dimulainya ruas jalan tol Cikopo-Palimanan serta pendapatan yang lebih rendah dari bisnis penyedia air bersih.

"Ditambah lagi pelemahan laba bersih segmen teknologi informasi grup yang turun sebesar 23 persen menjadi Rp26 miliar. Adapun laba? bersih dari divisi properti grup sebesar Rp42 miliar, lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan Rp13 miliar yang dihasilkan pada kuartal I 2016, terutama disebabkan peningkatan atas laba yang dihasilkan oleh Anandamaya Residences," ujarnya. (hd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya