Inflasi Tertekan, BI Diperkirakan Kembali Tahan Suku Bunga
- Dokumentasi Rumahku.com
VIVA.co.id – Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada hari ini, Kamis 29 April 2017 diperkirakan kembali mempertahankan suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate di level 4,75 persen.
Dalam RDG bulan lalu, bank sentral tetap mempertahankan suku bunga, sejalan dengan upaya menjaga stabilitas makro ekonomi.
Ekonom PT Bank Permata Josua Pardede saat berbincang dengan VIVA.co.id menilai, dipertahankannya suku bunga acuan memang sejalan dengan perkembangan Indeks Harga Konsumen atau inflasi yang sedikit tertekan, serta ketidakpastian yang terjadi pada perekonomian global.
“Inflasi memang dalam empat bulan terakhir cenderung lebih tinggi dari tahun lalu, serta ketidakpastian yang berpotensi mengganggu stabilitas rupiah,” kata Josua, Jakarta, Kamis 20 April 2017.
Menurut dia, tekanan inflasi pada tahun ini dan adanya ketidakpastian global, akan semakin mempersempit ruang pelonggaran bank sentral dalam menentukan arah kebijakan moneter. Beberapa kebijakan yang harus diwaspadai dari sisi eksternal, adalah kondisi perekonomian Amerika Serikat.
“Sehingga harus ada balancing untuk meredam ketidakpastian tersebut. Kunci dari pertumbuhan ekonomi, adalah dari inflasi yang terjaga dan stabilitas rupiah,” kata Josua.
Sebagai informasi, bank sentral pun menegaskan akan terus mencermati dampak dari penyesuaian harga yang diatur pemerintah (adminstered price), yang berpotensi menekan inflasi tahun ini. BI akan mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makro prudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas makro ekonomi nasional. (mus)
Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar
Angka utang luar negeri tersebut turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar US$415,3 miliar.
