Bursa Wall Street Ditutup Bervariasi, Ini Pemicunnya
VIVA.co.id – Bursa saham Wall Street Amerika Serikat ditutup bervariasi dengan indeks saham S & P 500 dan Dow Jones melemah dan Nasdaq menguat, didorong laporan keuangan dan penurunan harga minyak yang membebani sektor energi.
Dilansir dari Reuters, Kamis 20 April 2017, Dow Jones Industrial Average JJI turun 119,13 poin atau 0,58 persen menjadi 20,404.15, S & P 500.SPX kehilangan 4,03 poin atau 0,17 persen menjadi 2,338.16 dan Nasdaq Composite. Sementara IXIC menambahkan 13,56 poin atau 0,23 persen menjadi 5,863.03.
Saham IBM (IBM.N) merosot 4,9 persen menjadi US$161,69 setelah perusahaan tersebut melaporkan penurunan pendapatan yang lebih besar dari perkiraan untuk pertama kalinya. Saham IBM merupakan hambatan terbesar pada S & P dan Dow Jones.
"Biasanya nama besar memengaruhi pelaku pasar, orang-orang akan melihat sinyal soal kesehatan perusahaan secara keseluruhan," kata Peter Jankovskis, Kepala OakBrook Investments LLC.
Sektor energi SPNY merosot 1,4 persen untuk penurunan kelima dalam enam sesi karena harga minyak turun hampir empat persen lebih rendah. "Tentu minyak telah melemah selama beberapa hari dan itu telah menekan beberapa hal," kata Jankovskis.
Saham Morgan Stanley (MS.N) naik dua persen setelah membukukan kenaikan laba kuartalan. Dari 57 perusahaan di S & P 500 yang telah melaporkan pendapatan hingga Rabu pagi, 75,4 persen telah melampaui ekspektasi.
Secara keseluruhan, laba perusahaan indeks saham S & P 500 diperkirakan meningkat 10,8 persen di kuartal I 2017 dan terbaik sejak 2011.
Meningkatnya ketegangan antara Korea Utara dan Amerika Serikat, seiring dengan ketidakpastian politik di Eropa menjelang pemilihan presiden Prancis, juga membantu investor berhati-hati.
Sekitar 6,60 miliar saham diperjualbelikan di bursa AS, di atas rata-rata harian 6,31 miliar selama 20 sesi terakhir. (mus)