Donald Trump Nilai Dolar Terlalu Kuat, Wall Street Melemah
- REUTERS/Carlo Allegri/File Photo
VIVA.co.id – Indeks di Bursa Saham New York ditutup melemah pada perdagangan Rabu waktu setempat. Penurunan itu terkait kekhawatiran geopolitik dan pernyataan Presiden Donald Trump mengenai dolar AS dan tingkat bunga di negara tersebut.Â
Dilansir dari Reuters, Kamis 13 April 2017, Trump dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal mengatakan bahwa dolar AS terlalu kuat saat ini. Dia juga mengatakan keinginannya melihat suku bunga rendah untuk perusahaan.Â
" Ini (pernyataan Trump) hanya menambah kartu liar lainnya, apakah akan ada tindakan yang diambil untuk menjaga dolar dari penguatan lebih lanjut. Pasar tidak suka ketidakpastian," ujar Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia, Peter Tuz.
Selain itu, meningkatnya ketegangan AS dengan Rusia, Korea Utara dan Suriah setelah serangan rudal di luar AS di Suriah pekan lalu pergerakan dari kapal perang AS di Semenanjung Korea, juga telah membuat investor berhati-hati.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) ditutup turun 59,44 poin, atau 0,29 persen, ke 20.591,86, Standard & Poor's (S&P) 500 kehilangan 8,85 poin, atau 0,38 persen, ke 2.344,93 dan Nasdaq Composite IXIC turun 30,61 poin, atau 0,52 persen, ke level 5.836,16.
Sekitar 6,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir sebanyak 6,6 miliar saham. (ren)