Prospek Bisnis Perkantoran di Barat Surabaya Menjanjikan

Pembangunan Proyek Perkantoran
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id – Potensi keuntungan dari investasi ruang perkantoran di kawasan Surabaya Barat, khususnya koridor HR Muhamad, Darmo, dan Mayjen Sungkono yang menghubungkan daerah Barat dan Selatan dinilai menjanjikan.

Perusahaan konsultan properti Colliers International dalam risetnya menyebutkan, memasuki 2017, pasokan ruang kantor di Surabaya akan sangat terbatas, khususnya di koridor Surabaya bagian Barat, sebagai jalur yang memiiki potensi pertumbuhan tinggi, atau jalur yang akan memberikan pasokan sekitar 128 ribu meter persegi ruang kantor, atau 73 persen pasokan selama periode 2016-2018.

Sementara itu, menurut praktisi properti, Harto Laksono, seperti dikutip dari keterangannya, Selasa 11 April 2017, perkantoran di Barat Surabaya sangat prospektif, karena selain didukung infrastruktur jalan tol, juga sebagian besar kelas menengah menghuni kawasan tersebut.

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

"Apalagi dalam tahun ini, industri terutama di kawasan sekitar Surabaya, diperkirakan tumbuh pesat, seiring membaiknya iklim investasi," kata Harto.

Direktur Marketing PT Intiland Grande itu memperkirakan, tingkat hunian perkantoran, terutama yang memiliki fasilitas lengkap akan lebih diminati, Fasilitas lengkap yang dimaksud adanya internet berkecepatan tinggi, backup listrik memadai, parkir leluasa, serta ruang pertemuan.

Menerawang Efektivitas Perpanjangan Insentif PPN DTP Sektor Perumahan

Hal yang sama disampaikan oleh Direktur Marketing PT Mitra Agung Surabaya, Ivi Santoso, yang mengembangkan Satoria Tower. Gedung perkantoran yang berada di HR Muhamad tersebut, mengaplikasikan infrastruktur yang memadukan berbagai fitur smart office berbasis Internet dan nirkabel, melalui jaringan Fiber Optic dengan teknologi 10G.

Teknologi yang diterapkan di Satoria Tower tersebut, akan memudahkan pengaturan secara otomatis seluruh tower dan setiap unit kantor tenant, mulai lighting, temperatur ruangan, alarm kebakaran, motion detector, media interaktif, intelligent access control, AV conference, hingga monitor energy usage. Selain itu, infrastruktur berteknologi tinggi tersebut juga mampu mengakomodasi kebutuhan transfer data digital besar dengan kecepatan tinggi dan layanan Multiple Play.

Menurut Ivi, Satoria Tower juga akan dilengkapi dengan gym dan fitness center, sky pool & bar, lounge, pre-function room, ballroom berkapasitas 400 tempat duduk serta cafe resto dengan atmosfer hip. "Kami optimis, Satoria Tower akan menjadi ikon baru menara perkantoran di CBD Surabaya Barat. Dengan demikian, potensi keuntungan buat investor cukup besar," katanya.

Jika dilihat dari sisi tingkat hunian, menurut Harto, sebagian besar penghuni perkantoran di Surabaya Barat berasal dari perusahaan finansial, manufaktur, perdagangan, serta kantor cabang dengan luasan berkisar 60 sampai 80 meter pesegi.

Harto juga mengatakan, meskipun pasokan ruang perkantoran di Surabaya mengalami kenaikan, namun belum terlihat akan mengalami kelebihan pasok (over supply), karena industri di Jawa Timur, juga berkembang pesat, sehingga membutuhkan kantor representatif.

"Memang kalau dibandingkan dengan Jakarta ruang perkantoran di Surabaya relatif masih sedikit, sehingga tingkat huniannya juga tinggi dapat mencapai 90 persen untuk yang sudah lama dibangun," ujar Harto.

Hal ini senada dengan Market Report yang diterbitkan konsultan properti, Colliers International yang menyebutkan tingkat hunian rata-rata pada 2016 mencapai 81 persen, sedangkan harga sewa naik 28 persen, dibandingkan semester sebelumnya sebesar Rp140 ribu per meter persegi per bulan.

Harto juga menambahkan untuk perkantoran, sebagian besar perusahaan di Surabaya, memilih di pusat kota, atau di sebelah Barat, keduanya memiliki karateristik berbeda. “Kalau di sebelah Barat, karena adanya kemudahan akses jalan, sedangkan di pusat kota lebih dekat dengan pusat kegiatan.” (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya