Demi Gaun untuk Anak Perempuan, Pengemis Menabung Dua Tahun
- India Times/GMB Akash
VIVA.co.id – Bagi seorang anak perempuan, ayah adalah laki-laki terhebat dalam hidupnya. Kalimat ini sangat berlaku bagi anak perempuan dari seorang pengemis di India. Ayahnya mampu membuktikan, untuk menjadi pahlawan dalam hidupnya.
Kawsar Hossain adalah seorang pengemis. Ia mengaku tak pernah berniat menjadi pengemis. Namun sebuah kecelakaan yang terjadi sepuluh tahun lalu memaksa tangannya diamputasi sehingga ia tak mampu lagi bekerja normal. Sejak itu ia menjadi pengemis.
Dua tahun lalu, ia memasuki sebuah toko untuk membelikan anak perempuannya sebuah gaun. Namun harganya terlalu mahal. Penjaga toko yang berpikir ia sedang mengemis malah mengusirnya. Anak perempuan Hossain menangis, dan Hossain terdiam. Dalam hati ia berjanji akan kembali dan membelikan gaun itu untuk anak perempuannya.
Setelah itu, hari demi hari Hossain menyisihkan uang yang ia dapatkan dari hasil mengemis. Ia menyimpan uang demi gaun impian anak perempuannya. Sebuah gaun cantik berwarna kuning berhasil ia beli, anak perempuannya bahagia bukan main. Hossain lalu memutuskan hari itu tak mengemis. Ia ingin mengajak anak perempuannya berjalan-jalan dengan gaun barunya.
Kepada tetangganya, Hossain meminjam ponsel. "Saya ingin memotret anak saya dengan gaun terindah itu. Saya ingin ini kelak menjadi kenangan untuknya, bahwa saya akan melakukan apa saja demi mimpinya," ujar Hossain seperti diberitakan oleh India Times, 10 April 2017.
Saat Hossain memotret anaknya, seorang fotografer, GMB Akash, merekam gambar tersebut dan mengunggahnya ke media sosial. Kisah Hossain segera menjadi viral. Apalagi, Akash menambahkan foto tersebut dengan kalimat Hossain yang ia ajak bicara setelah memotret.
"Setelah dua tahun menabung, akhirnya saya bisa membelikan gaun indah ini untuk anak saya. Itu sebabnya hari ini saya mengajaknya pergi bermain dan berjalan-jalan. Mungkin hari ini saya tak akan mendapatkan penghasilan, tapi saya ingin berada di dekat gadis kecil saya. Secara diam-diam saya meminjam ponsel dari tetangga dan tak memberitahu istri saya. Gadis kecil saya itu tak pernah difoto, dan saya ingin memotretnya hari ini dengan gaun baru, karena saya ingin hari ini menjadi hari yang tak terlupakan dalam hidupnya. Jika suatu hari nanti saya bisa memiliki ponsel, saya akan terus memotret anak saya. Saya ingin menyimpan kenangan indah," ujarnya.
"Sampai saat ini, saya tak pernah menyekolahkan anak-anak saya, namun saya mendidik mereka langsung. Kadang-kadang mereka tak bisa ikut ujian, karena ikut ujian tak selalu mampu saya ikuti. Pernah suatu hari, mereka menangis karena tak bisa ikut ujian. Lalu saya katakan pada mereka, sesekali tak mengapa kita tak ikut ujian di sekolah, tapi yang harus kalian ingat, ujian terbesar adalah hidup yang kita jalani sehari-hari."