Rupiah Diharapkan Menguat Awal Pekan Ini
- VIVA.co.id/Moh Nadlir
VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih dipertanyakan terkait pola balik arah atau rebound. Namun, diharapkan pada awal pekan ini dapat memanfaatkan momen pelemahan dolar.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan, rupiah diharapkan dapat memanfaatkan sentimen pelemahan dolar dan kondisi positif dalam negeri.
"Meski masih mempertanyakan ketahanan rebound-nya laju rupiah, kami berharap akan adanya penguatan lanjutan dari rupiah, di mana masih memanfaatkan mulai melemahnya laju dolar dengan sentimen tersebut," ujar Reza di Jakarta, Senin, 10 April 2017.
Di samping itu, adanya rilis peningkatan nilai cadangan devisa per akhir Maret 2017 yang mencapai US$121,8 miliar, atau naik US$1,9 miliar dibanding posisi akhir Februari 2017 sebesar US$119,9 miliar diharapkan dapat menjadi sentimen positif terhadap rupiah.
Reza menjelaskan, penguatan rupiah tersebut terbantukan oleh berbalik melemahnya laju dolar setelah pelaku pasar bereaksi kurang positif usai dirilisnya penambahan tenaga kerja AS sejumlah 98 ribu di bawah ekspektasi 180 ribu.
"Di sisi lain, sentimen dari serangan misil AS ke Suriah justru membuat harga minyak melonjak dan berimbas pada pelemahan dolar. Rupiah pun akhirnya memanfaatkan pelemahan tersebut untuk berbalik menguat," tuturnya.
Reza menyarankan, investor disarankan tetap mencermati berbagai sentimen terhadap rupiah. Diperkirakan rupiah bergerak dengan kisaran Rp13.351 hingga Rp13.309 per dolar AS. (art)