Arti Burung Biru di Logo Blue Bird

Taksi Blue Bird
Sumber :
  • Alfin Tofler/VIVAnews

VIVA.co.id – Siapa yang tak kenal dengan perusahaan taksi  lokal PT Blue Bird Tbk. Ternyata, ada kisah perjuangan yang menginspirasi di balik nama dan lambang taksi berlogo burung tersebut.

Cegah Pelanggaran Hak Kekayaan Intelektual, Bea Cukai Ajak Right Holder Daftarkan Merek Dagang

Terinspirasi dari dongeng di Eropa tentang harapan dan doa seorang gadis untuk mendapatkan kebahagiaan yang akhirnya terkabul berkat kebaikan seekor burung biru, Blue Bird pun lahir lebih dari sekadar jawaban sebuah doa dan harapan.

Dikutip melalui buku perjalanan inspiratif Blue Bird Group, Kamis 30 Maret 2017, perusahaan ini dibangun oleh Ibu Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono. Lambang burung biru dianggap sebagai  pencetak gagasan juangnya yang berarti berjuang dengan prinsip yang teguh dan sabar.

Gara-gara Logo, Apple Gugat Perusahaan Buah

Sementara pemakaian warna biru sebagai nuansa logo taksi perusahaan yang memiliki nilai sebagai warna yang jernih, sejuk, dan mencerminkan energi. Secara khusus mencari jenis warna biru tersebut dianggap pas untuk perusahaan. Tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda. Maka, dipilihlah jenis warna forst blue, warna yang sengaja dibuat khusus untuk Blue Bird.

Menetapkan logo juga punya keunikannya sendiri. Pembuatnya bernama Hartono, adalah seorang pematung dari Yogyakarta. Keputusan perusahaan memilih Hartono pun ada latar belakangnya. Pada 1967, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) membuat patung suaminya Prof. Djokosoetono sebagai penghormatan perusahaan terhadap pendiri dan Gubernur PTIK.

Gegara Namanya Sama, Brand Dior Tuntut Bintang Porno Gigi Dior

Ketika Blue Bird lahir, Bu Djoko segera mengontak Hartono dan minta dibuatkan logo. Hartono mengerjakan pesanan dengan cepat dan langsung disetujui.

Siluet burung berwarna biru tua yang sedang melesat memiliki makna yang dalam bagi Bu Djoko. Bukan hanya sekedar gambar bagus atau simbol perusahaan, namun seperti pencapaian yang membuktikan bahwa ia mampu menghidupkan cita-cita pendirinya.

Sigit Djokosoetono, yang merupakan Direktur dan juga salah satu keturunan dari keluarga pendiri mengakui, lahirnya nama dan pemilihan logo terlihat dari besarnya perjuangan keluarga mendirikan perusahaan.

"Sesuai dengan filosofinya, burung itu membawa kebahagiaan diambil dari ceritanya juga berarti kerja keras, disiplin, dan kejujuran, bukan hanya untuk prinsip keuangan tapi untuk karyawan dan perusahaan," ujarnya kepada VIVA.co.id.

Sejak tanggal 1 Mei 1972, jalan-jalan di Jakarta mulai diwarnai taksi berwarna biru dengan logo burung yang tengah melesat. Blue Bird kini telah berkembang menjadi sebuah perusahaan transportasi ternama. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya