Data Ekonomi AS Buat Saham di Wall Street Berkilau
- Reuters
VIVA.co.id – Indeks saham utama Amerika Serikat, ditutup sebagian besar menguat pada Rabu waktu New York, setelah investor mencerna data ekonomi, meningkatnya saham energi, dan mulainya Inggris keluar dari Uni Eropa.
Dilansir dari laman CNBC, Kamis 30 Maret 2017, Dow Jones Industrial Average ditutup turun 40 poin, Indeks S&P 500 naik 0,1 persen, dan Indeks komposit Nasdaq naik 0,4 persen.
Dow Jones Industrial Average mengalami sedikit pelemahan, disebabkan oleh kerugian saham UnitedHealth, seiring gagalnya upaya Trump mengajukan kebijakannya kesehatannya. Sedangkan indeks S&P, naik di dorong sektor energi yang menguat 1,2 persen.
CIO Bryn Mawr Trust, Ernie Cecilia mengungkapkan, saat ini, pasar saham utama AS dalam modus menunggu dan melihat sejumlah kebijakan yang akan diambil pemerintah Trump, khususnya apakah mampu untuk lakukan reformasi pajak.
Sebelumnya, kenaikan indeks saham utama AS dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh data kepercayaan konsumen yang kuat. Namun, dari situ konsumen juga melihat kemampuan Pemerintah Trump mendorong reformasi juga mulai turun.
Adapun capaian secara rinci perdagangan kemarin, Dow Jones Industrial Average turun 42,18 poin, atau 0,2 persen, menjadi ditutup pada level 20.659,32, dengan saham dari UnitedHealth alami kerugian terbesar dan Chevron catatkan keuntungan.
Kemudian, Indeks S&P 500 naik 2,56 poin, atau 0,11 persen, menjadi ditutup pada level 2.361,13, dengan lima saham energi terkemuka catatkan keuntungan tertinggi dan saham sektor keuangan alami pelemahan. Sedangkan indeks komposit Nasdaq, menguat 22,41 poin, atau 0,38 persen, menjadi ditutup pada 5.897,55.
Sementara itu, untuk volume perdagangan mencapai 727,6 juta unit, dengan volume komposit mencapai 3,08 miliar unit saham. Lalu, indeks volatilitas CBOE (VIX) yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari ketakutan pasar diperdagangkan mendekati level 11,4. (asp)