Rupiah Berpotensi Menguat Lagi Rabu ini
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat setelah libur hari raya Nyepi, diperkirakan dapat kembali berbalik arah menguat seiring dengan melemahnya laju dolar paman Sam.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengungkapkan kembali melemahnya laju dolar tampaknya sebagai penolong bagi rupiah yang sempat akan membentuk tren pelemahan.
"Perkiraan akan adanya pelemahan pun dapat terpatahkan oleh indeks harga saham gabungan yang mampu bertahan dari pelemahannya. Pergerakan rupiah cenderung untuk mencoba kembali variatif menguat tipis," ujarnya di Jakarta, Rabu 29 Maret 2017.
Reza menjelaskan, sentimen pelemahan dolar berasal dari gagalnya pengajuan program layanan kesehatan dari pemerintahan Presiden Donald Trump kepada parlemen setelah banyak anggota senat yang menolak.
"Terutama dari kubu Demokrat, membawa implikasi pada kembali melemahnya laju dolar yang sempat menguat jelang pengajuan tersebut," tuturnya.
Sementara dari dalam negeri, kata Reza, sentimen negatif masih rendahnya perolehan dana repatriasi pengampunan pajak atau Tax Amnesty tampaknya terimbangi oleh sentimen positif dari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.
Dia mengatakan bahwa pemerintah akan mengeluarkan kebijakan pemerataan ekonomi, salah satunya memberikan modal kepada rakyat guna mengurangi ketimpangan sosial.
"Tetap mencermati berbagai macam sentimen yang dapat merubah arah penguatan rupiah. Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran Rp13.332 hingga Rp13.268 per dolar AS," ujar Reza. (ren)