Jalan Tol Semarang-Batang Terancam Batal Dibuka Saat Lebaran
- Biro Pers Setpres
VIVA.co.id – Target pengoperasian secara fungsional tol Batang-Semarang saat arus mudik lebaran yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sepertinya menemui kendala. Lantaran ada lahan milik sejumlah warga kini belum dapat dibebaskan 100 persen.Â
Kendala pembebasan lahan terlihat di ruas tol seksi I dan II Kabupaten Batang. Di Kecamatan Kandeman misalnya, sebagian warga kini belum merelakan tanahnya dibeli karena belum cocok harga
"Saat ini ada  25 bidang tanah yang dimiliki 17 warga di Desa Wujisari. Kami belum melepaskan tanahnya untuk dijual, karena harganya belum cocok, " kata warga Kandeman, Muflikhun, disela aksi protes di Batang, Rabu, 22 Maret 2017.
Muflikhun menyebut, persoalan harga yang dimaksud karena warga merasa dirugikan atas harga yang ditawarkan tim aprasial terkait tanah mereka. Menurutnya, acuan harga untuk lahan mereka sangat kecil, karena merujuk pada harga tanah di tahun 2011.
"Harga yang dijadikan acuan tim aprasial tahun 2011 yakni Rp26 ribu, Rp226 ribu dan Rp335 ribu per meter. Masyarakat dirugikan karena acuan harga bukan tahun 2016, " katanya.Â
Warga pun menyayangkan perbedaan harga mencolok antara lahan warga dengan lahan yang dimiliki perusahaan. Meski di lokasi yang sama, tanah milik perusahaan justru dibeli lebih mahal.
"Kita mintanya harganya Rp500 sampai Rp600 ribu pe meter. Karena kalau pakai acuan harga 2011 kita mau cari tanah lagi enggak bisa," katanya.
Pihaknya mengaku telah meminta tim pembebasan tanah untuk melakukan survei ulang tanah mereka. Namun hal itu solusinya tetap buntu.
"Tim aprasial tidak memberi solusi justru malah menakut-nakuti masyarakat, katanya mau dibawa ke pengadilan dan konsinyasi. Saat pak Jokowi meninjau beberapa waktu lalu saya sudah sampaikan, tapi sampai saat ini belum ada respons," ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menemui warga yang protes, meminta agar warga yang belum sepakat untuk digugat di pengadilan. Hal itu sebelum adanya upanya konsinyasi pemerintah terhadap lahan mereka.
"Memang ada beberapa yang tidak sepakat. Tidak sepakat itu sah saja, maka kita minta kalau sudah proses di pengadilan, ya digugat saja, kemudian dijelaskan di pengadilan sehingga harga-harga yang wajar itu bisa diterima semuanya, " kata Ganjar.
Secara umum, tol Pemalang-Semarang, pihaknya optimis saat lebaran nanti khusus Pemalang-Batang bisa fungsional dilalui. Selain wilayah Batang, sejumlah kendala pembebasan juga masih ditemukan di wilayah Kendal.Â
Â