Lihat Bangkai Titanic Harus Bayar Rp1,4 Miliar
- REUTERS
VIVA.co.id – Sebuah agen wisata menawarkan pengalaman perjalanan yang berbeda dari biasanya. Bagaimana tidak, agen tersebut memberikan kesempatan kepada calon wisatawan untuk menjelajahi bangkai kapal Titanic di dasar laut.
Dimulai Mei tahun depan, agen wisata Blue Marbel Private akan membawa wisatawan sejauh 4.000 meter di bawah permukaan laut, tepatnya ke dasar Atlantik, dengan menggunakan kapal selam. Seluruh paket perjalanan berlangsung selama delapan hari dan dimulai dari pantai Newfoundland di Kanada.
Untuk menikmati wisata bangkai kapal Titanic ini, wisatawan harus merogoh kocek senilai £86,000 atau setara dengan Rp1.,4 miliar. Kursinya pun sangat terbatas. Agensi wisata hanya menyediakan sembilan kursi untuk program tur ini.
Sebuah helikopter atau pesawat amfibi mulanya akan menjemput penumpang untuk dibawa ke sebuah kapal, di mana mereka akan menghabiskan dua hari pertama untuk belajar bagaimana cara kerja kapal dan kru ekspedisi.
Selain itu mereka juga dapat mengambil bagian dalam sesi orientasi dan dapat membantu kru untuk merencanakan penyelaman, mengoperasikan sonar, dan menggunakan sistem navigasi bawah air.
Di hari ketiga, petualangan menyenangkan benar-benar dimulai. Tiga penumpang pertama, akan naik ke kapal selam dan melakukan perjalanan ke kedalaman laut, sebelum meluncur di atas dek kapal Titanic dan melihat langsung tangga tersohor yang ditampilkan dalam adegan film Titanic.
"Hanya sedikit orang yang mengunjungi bangkai kapal Titanic, dibandingkan mereka yang telah pergi ke luar angkasa atau mencapai puncak Mount Everest," kata pihak penyelenggara wisata, seperti dikutip Sky News.
Kapal Titanic tenggelam setelah menabrak gunung es pada tanggal 15 April 1912 saat pelayaran perdananya dari Southampton ke New York. Lebih dari 1500 dari 2224 penumpang dan awak tewas.
Kapal yang memiliki panjang 880ft dan tinggi 100ft ini saat tenggelam tengah membawa beberapa orang terkaya di dunia. Titanic juga membawa ratusan emigran dari Britania Raya, Irlandia dan seluruh Eropa yang mencoba mencari kehidupan baru di Amerika Utara.