Bank Sentral AS Naikkan Lagi Suku Bunga

Gubernur Bank Sentral AS (The Fed), Janet Yellen.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) menaikkan suku bunga acuan untuk kedua kalinya dalam tiga bulan terakhir. Tingkat suku bunga dinaikkan 25 basis poin menjadi antara 0,75 persen dan 1 persen. 

The Fed Diproyeksi Pangkas Suku Bunga pada Semester II, Apa Dampaknya ke RI?

Dilansir dari Reuters, Kamis 16 Maret 2017, keputusan yang merupakan hasil dari rapat para petinggi Fed itu didorong oleh pertumbuhan ekonomi AS yang stabil, tingkat ketenagakerjaan yang tinggi dan inflasi yang diperkirakan dapat sesuai target bank sentral. 

Gubernur The Fed, Janet Yellen, mengungkapkan langkah ini merupakan bagian dari normalisasi kebijakan moneter di negara paman sam tersebut. 

Rupiah Melemah Tertekan Keputusan The Fed

"Kami melihat ada kemajuan ekonomi selama beberapa bulan terakhir," ujar Yellen.

Dia menyampaikan, bank sentral juga melihat ada prospek kenaikan dua tarif tambahan tahun ini, dan tiga lagi pada 2018.

Aktivitas Ekonomi China dan Penyataan The Fed Buat Rupiah Perkasa

The Fed juga memproyeksikan bahwa tingkat pengangguran di AS akan turun menjadi 4,5 persen pada tahun ini. Angka tersebut menurutnya juga akan tetap stabil hingga 2019. 

Yellen mengatakan, laju inflasi pun diperkirakan akan meningkat di atas target yang ditetapkan. Pihaknya sudah mempersiapkan serangkaian kebijakan untuk mengantisipasi hal tersebut. 

" Ini waktu yang baik untuk mengingatkan Amerika, kadang-kadang inflasi akan berada di bawah 2 persen dan kadang akan di atas 2 persen," tambahnya. (ren)

Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta

Rupiah Perkasa ke Rp 15.352 per Dolar AS, Ini Pemicunya

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS menguat pada Selasa pagi, 17 September 2024.

img_title
VIVA.co.id
17 September 2024