Cara Jokowi Rayu Korea Selatan Investasi Modalnya di RI
- Shintaloka Pradita Sicca / VIVA.co.id
VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Indonesia-Korea Business Summit 2017 yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa 14 Maret 2017. Kehadiran kepala negara dalam pagelaran tersebut untuk mempromosikan peluang investasi di Indonesia.
Dalam sambutannya di depan para pelaku usaha asal Korea, kepala negara menyatakan alasan kenapa Indonesia menjadi destinasi menarik untuk menanamkan modal. Lantas, apa yang membuat Indonesia menarik dibandingkan negara-negara lain?
“Kami adalah surga pulau di iklim tropis. Kepulauan ini membentang sepanjang khatulistiwa,” jelas Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, Jakarta.
Secara geografis, Jokowi mengatakan, jarak Indonesia Timur ke Indonesia Barat jauh lebih besar dari jarak Los Angeles Amerika Serikat ke New York. Bahkan, jarak wilayah Indonesia Timur ke Barat, hampir setara dengan jarak antara London ke Dubai.
“Ini adalah negara yang indah, dihuni oleh orang-orang yang sangat ramah, paling baik hati di dunia,” katanya.
Namun sebagai negara berkembang, Jokowi menyadari bahwa kebutuhan infrastruktur masih menjadi masalah yang harus dihadapi. Tanpa adanya infrastruktur, maka tujuan Indonesia menjadi negara besar pun bisa terhambat. Daya tarik Indonesia sebagai destinasi pun bisa pudar di mata investor.
“Tapi kami akan cepat. Segera infrastruktur untuk menghubungkan setiap pulau kita yang besar,” katanya.
Komitmen tersebut pun telah dilakukan dengan memangkas alokasi subsidi yang selama ini diberikan, kepada pembangunan infrastruktur. Sejak tiga tahun berjalan, berbagai pembangunan untuk memperkuat konektivits pun telah dilakukan oleh pemerintah.
“Kami bangun program listrik 35 ribu megawatt, 1.000 kilometer jalan tol, 3.258 kilometer jalur kereta api, 15 pelabuhan udara, 10 perluasan bandara. Ini akan menghubungkan daerah luar,” katanya.