Meski Industri Gula Lesu, Laba RNI Naik 258 Persen
- Istimewa
VIVA.co.id – Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang agro industri, farmasi dan alat kesehatan, serta perdagangan dan distribusi, PT Rajawali Nusantara Indonesia mencatat kemajuan laba konsolidasi pada 2016, sebesar 258 persen dari tahun sebelumnya, atau dari laba senilai Rp69 miliar menjadi Rp247 miliar.
"Pada tahun buku 2016, RNI meraih kinerja yang lebih baik dengan mencapai laba konsolidasi Rp247 miliar," kata Didik di Kantor RNI Jakarta pada Selasa, 14 Maret 2017.
Direktur PT RNI Didik Prasetyo menyebutkan, kontribusi laba tersebut disokong dari beberapa sektor yang mengalami peningkatan, di antaranya, yaitu sektor farmasi dan alat kesehatan sebesar Rp108 miliar (setelah pajak), dari sebelumnya Rp83 miliar.
Lalu, sektor perdagangan yang sebesar Rp42 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp22 miliar. Sementara itu, untuk sektor industri gula mengalami penurunan laba dari sebelumnya berada di angka Rp209 miliar, turun menjadi Rp98 miliar.
"Pertumbuhan kinerja ketiga sektor tersebut mampu menutup pencapaian sektor perkebunan yang masih minus Rp94 miliar," kata Didik.
Sementara itu, nilai asetnya pada 2016 tersebut tercatat naik menjadi sebesar Rp10,5 triliun, atau naik 54 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp6,8 triliun. (asp)