Garuda Tingkatkan Frekuensi Penerbangan ke Destinasi Baru

Pengunjung serbu Garuda Indonesia Travel Fair 2017
Sumber :
  • ANTARA FOTO/ Atika Fauziyyah

VIVA.co.id – Guna mendukung 10 destinasi wisata yang dijadikan prioritas oleh pemerintah melalui program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional, PT Garuda Indonesia pun mengembangkan sejumlah rute penerbangan baru.

Bos InJourney Airports 'Curhat' Kendala di Industri Aviasi

Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia, Benny S. Butarbutar, mengatakan, ada beberapa rute baru yang sengaja dibuka, yang juga ditawarkan kepada para pengunjung acara Garuda Indonesia Travel Fair 2017.

"Sejak setahun lalu kami sudah membuka destinasi ke Silangit, Labuan Bajo, dan Papua yang (frekuensinya) akan kami tingkatkan. Karena setelah sebuah rute dibuka, nantinya juga harus ditingkatkan frekuensi penerbangannya," kata Benny kepada VIVA.co.id, di JCC Senayan, Jakarta, Jumat 10 Maret 2017.

Kemnaker Apresiasi Kerja Sama Industri Penerbangan Indonesia-Tiongkok

Menurut dia, untuk destinasi wisata Labuan Bajo, rute Jakarta-Surabaya-Labuan Bajo atau Jakarta-Bali-Labuan Bajo yang ada sebelumnya, kini sudah dibuat direct call menjadi Jakarta-Labuan Bajo. "Nah, itu juga yang kami mau dorong ke beberapa destinasi lainnya," kata Benny.

Dia menjelaskan, langkah ini dilakukan Garuda Indonesia guna mematuhi instruksi dari Kementerian Perhubungan, yang mensyaratkan pembukaan layanan penerbangan ke rute-rute sepi peminat, jika sebuah maskapai ingin membuka layanan ke rute-rute yang ramai atau rute 'gemuk'.

Menhub Optimistis Industri Penerbangan Segera Bangkit

"Kami lewat rute-rute yang secondary city. Kayak misalnya dari Jakarta-Ambon atau Makassar-Ambon. Itu kan sudah ada, tapi enggak ada yang ke Saumlaki (ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Kepulauan Tanimbar). Nah, itu kami sudah buka. Kemudian, ada juga pembukaan rute baru dari Medan ke Nias," kata Benny. (art)

Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Denon Prawiraatmadja

INACA Ungkap Industri Penerbangan Sedang Tidak Baik-baik Saja

INACA mengungkapkan industri penerbangan Indonesia tengah menghadapi banyak tekanan baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga kondisinya tidak sedang baik-baik saja.

img_title
VIVA.co.id
18 Oktober 2024