Strategi Brother Kejar Target Market Leader di Indonesia
VIVA.co.id – Berbicara mesin jahit, merek Brother sudah tidak asing di masyarakat. Meski dalam perkembangannya saat ini banyak produk atau merek lain yang turut bersaing dalam produksi mesin jahit.
Selain produk mesin jahit, sejak 2008 Brother juga memproduksi printer dan mulai dipasarkan di Indonesia. Produk ini pun siap bersaing dengan produk lainnya yang sudah ada di pasar dalam negeri
Digital Marketing And PR Executive Brother Indonesia Andre Arlis Chouwanto mengatakan, khusus produk printer diakuinya sebagai pemain baru menjadi tantangan berat bagi Brother untuk bersaing dengan produk yang telah lama hadir di Indonesia.
"Ya ini tantangan bagi kita untuk menjadi market leader di printing setelah selama beberapa dekade mesin jahit merek Brother menjadi raja di Indonesia," kata Andre di Yogyakarta, Jumat 10 Maret 2017.
Produk printer Brother saat ini menduduki posisi keempat penjualan terbanyak pada merek tersebut. Baik printer label, scanner, mesin jahit dan printer sendiri sengaja tidak menyasar konsumen perorangan namun lebih pada perusahaan atau korporasi.
"Kita memberikan berbagai kemudahan bagi perusahaan yang akan menggunakan printer merek Brother," ujarnya menambahkan.
Sasaran lain yang menjadi target konsumen produk Brother saat ini adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), terutama untuk mesin jahit. Terlebih lagi, UMKM kini sedang mendapatkan prioritas dari pemerintah seperti Pemprov DKI yang peduli dengan UMKM dengan kegiatan menjahit.
"Tapi sayang kita turun ternyata mesin jahit kok mereknya beda. Kita tertantang masuk ke UMKM," ujarnya menerangkan.
Lebih jauh Andre mengungkapkan tak hanya perusahaan yang menjadi target pasar, tapi pemerintahaan juga. Bahkan, Brother menawarkan tawaran untuk mengganti printer milik pemerintahan yang rusak secara gratis.
"Kalau langganan tinta printer produk Brother kita siap meminjamkan printer secara gratis.” (mus)
Tempat Pembuatan Tinta Palsu Digerebek oleh Kepolisian Republik Indonesia
Dalam aksi penggerebekan tersebut, lebih dari 600 botol tinta Epson palsu yang siap edar berhasil disita, termasuk ribuan botol tinta kosong yang siap diisi tinta.
