Alasan Harga Tanah di Bandung Melejit

Ilustrasi pameran perumahan
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id – Pasar properti residensial di kawasan Bandung, terus bergerak naik, seiring perkembangan pembangunan infrastruktur di kota tersebut. Seperti pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, dan pembangunan tol layang, atau elevated Jakarta-Cikampek, di mana kedua proyek ini akan mempercepat perjalanan darat dari Jakarta menuju ke Bandung dan sebaliknya. 

BTN Targetkan Kredit pada 2022 Tumbuh hingga 11 Persen

Country Manager Rumah.com, Wasudewan menjelaskan, menurut data Rumah.com Property Index, harga perumahan di kawasan Bandung sepanjang tahun lalu, rata-rata meningkat sekitar 2,4 persen setiap kuartal dengan harga median Rp9,5 Juta rupiah per meter persegi. 

“Ketika Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung pada bulan Januari 2016 lalu, median harga perumahan di Bandung langsung melesat empat persen, dari Rp8,9 juta per meter persegi pada kuartal IV-2015, menjadi Rp. 9,29 juta per meter persegi pada kuartal I-2016,” ujarnya, seperti dikutip dari keterangan resminya, Rabu 8 Maret 2017. 

Jual Rumah Online Saat COVID-19, CitraRaya Tangerang Raup Rp115 Miliar

Survei tersebut ,juga menjabarkan bahwa Bandung menjadi salah satu dari 10 lokasi favorit para pencari properti di Indonesia, sepanjang tahun 2016 kemarin. “Data ini, kami peroleh berdasarkan perilaku 3,4 juta konsumen properti di Indonesia yang mengakses 17 juta halaman Rumah.com setiap bulan,” tambahnya.

Kenaikan harga properti di Bandung, tidak hanya didorong oleh pembangunan infrastruktur Jakarta-Bandung dan Jakarta-Cikampek. Namun, menurut dia, juga didorong oleh adanya rencana pembangunan infrastruktur di wilayah Bandung sendiri. Yang merupakan bagian dari konsep Bandung Urban Mobility Project yang digagas oleh Pemerintah Kota Bandung.

Investasi Properti di Jalur TB Simatupang Bisa Cuan, Ini Faktornya

Infrastruktur tersebut adalah Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul, yang rencananya akan mulai dibangun pada tahun ini dan beroperasi tahun depan secara bertahap. LRT akan membentang sepanjang enam kilo meter dari Stasiun Kereta Bandung di Kebonjati, menuju ke Pasar Baru, Dalem Kaum dan Tegallega. 

Perkembangan infrastruktur tersebut, juga akan berdampak terhadap salah satu kawasan yang kini menjadi sorotan para pencari dan investor properti, yaitu wilayah Bandung Timur.

Rencana pembangunan Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) yang akan membentang sepanjang lebih dari 27 kilometer dari Pasteur hingga Ujung Berung di Bandung Timur, juga diyakini akan mengurai kemacetan lalu lintas. Tentu saja, proyek ini juga akan menambah daya tarik properti di kawasan tersebut.

Principal District Property, Dani Ramdani menjelaskan, saat ini mencari tempat tinggal di kawasan kota Bandung sudah cukup sulit, karena harganya sudah terlampau tinggi. Sementara itu, di wilayah Bandung Timur masih menyisakan lahan yang memadai, sehingga harga hunian pun relatif lebih miring. 

“Hal ini terbukti, di mana untuk rumah tipe 45/85 yang letaknya lebih dekat ke kota, harga jual di atas Rp500 jutaan per unitnya. Sedangkan kalau lebih ke arah timur masih ada yang Rp300 jutaan per unit. Harga ini adalah harga baru yang dikeluarkan pada awal tahun ini. Sementara, tahun lalu kebanyakan pengembang masih ada yang membanderol harga Rp400 jutaan untuk unit rumah yang lokasinya cukup dekat dengan Kota Bandung,” tambahnya.

Wasudewan menambahkan, daya tarik lain kawasan Bandung Timur adalah rencana pengembangan Bandung Teknopolis, kota baru berbasis teknologi informasi berlokasi di kawasan Gedebage. Lebih dari 800 hektare lahan telah disediakan oleh pemerintah daerah untuk membangun wilayah khusus tempat berkumpulnya perusahaan teknologi informasi. 

“Dengan dukungan infrastruktur jalan yang memadai, kapasitas listrik dan akses internet berkecepatan tinggi, Bandung Teknopolis akan menempatkan Gedebage sejajar dengan kawasan pusat teknologi kelas dunia, seperti Cyber Jaya di Malaysia hingga Silicon Valley di Amerika Serikat,” tambahnya.

Dia juga mengingatkan bahwa peminat properti di Bandung sesungguhnya bukan hanya mereka yang tinggal di Jawa Barat saja. Dengan akses yang mudah dari dan menuju Jakarta, para investor dari ibu kota pun memiliki minat yang tinggi terhadap properti di kawasan Bandung. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya