Wisudawan Unnes Jadi Bos Susu Beromzet Rp1 Miliar
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA.co.id – Apa yang diraih Mohamad Faisal, wisudawan di Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah ini sungguh membanggakan. Berkat jerih payahnya berjualan susu semasa kuliah, pemuda 23 tahun itu kini menjadi bos susu dengan omzet mencapai Rp1 miliar per bulan.
Pria kelahiran Brebes itu kini mendadak jadi perbincangan. Selain sukses menyelesaikan studi S1, Ia juga menyita perhatian, saat membagi-bagikan seribu susu gelas gratis, usai prosesi wisudanya. Ribuan susu itu tak lain buah dari usahanya hingga mampu membiayai kuliahnya di Unnes.
Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Negeri Semarang itu berkisah, karir usaha penjualan susu bermula di awal 2013 lalu. Bermodal Rp1,3 juta, ia nekat menyewa kios di Jalan Cempaka, Sekaran, tidak jauh dari kampusnya.
"Uang itu saya gunakan hasil saya berutang teman-teman. Untuk rukonya, saya hias dari sisa lampu saya praktikum, cat juga utang teman-teman saya. Meja juga buat sendiri, " ujar Faisal, Selasa 7 Maret 2017.
Tak disangka, usaha penjualan susu dengan merek 'Its Milk' itu sukses. Pada bulan pertama saja, ia bisa mengantongi keuntungan Rp5 juta. Keuntungan itulah yang digunakannya untuk melunasi sewa kios.
Sukses membuka outlet susunya di kawasan kampus, tak membuat Faisal berpuas diri. Dia pun, lalu membangun outletnya di lokasi lain. Hasilnya, dalam 3,5 tahun saja, ia telah memiliki 15 outlet di 13 kabupaten kota yang tersebar di lima provinsi. Mulai Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Lombok (NTB).
"Rata-rata, satu outlet omzetnya mencapai Rp60 juta per bulan. Untuk total karyawan, ada sekitar 150 orang," ujar putra pasangan Eko Susihno dan Elinawati itu.
Menurut Faisal, ide usaha susu memang telah menjadi impiannya sejak lama. Suatu saat, ia berkeinginan, agar ada merk susu sapi hasil peternakan Indonesia bisa mendunia.
"Banyak produk luar negeri yang dikonsumsi warga kita. Saya melihat susu ini belum banyak pesaing. Apalagi, kendalanya UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) di daerah kesulitan mendapatkan distributor, " ujarnya.
Dari situlah, Faisal lalu memulai mengambil susu dari peternak lokal. Susu itu dikemas sedemikan kreatif, agar mampu berdaya saing di seluruh outletnya. Faisal juga terus melakukan riset terkait susu yang dijualnya, agar mampu memberikan kepuasan bagi pelanggan.
"Beda dari susu lain, kita keluarkan tradisional milk dengan aneka rasa rempah. Kalau biasanya banyak rasa buah luar negeri, tetapi saya terapkan rasa khas Indonesia, seperti Kacangijo, Degan, serta Ketan hitam, " tuturnya.
Investasi
Meski meraih sukses di bisnisnya kini, Faisal justru tidak mengambil semua keuntungan masuk rekening pribadinya. Sejak awal, ia berkomitmen untuk mengembalikan keuntungan yang diraih untuk diinvestasikan kembali membuka outlet baru. Hingga cabang usahanya bertambah dalam waktu singkat.
Saat usahanya mulai naik, ia merekrut dua teman kuliah untuk mengelola usahanya. Karena tak bisa memberi gaji, Faisal menjanjikan saham kepada keduanya. Kebetulan, salah satu temannya adalah pacar Faisal sendiri.
Faisal tak hanya sukses membiayai kuliahnya, ia juga bisa menyekolahkan adik terakhirnya. Dan, yang membuatnya bangga, ia bisa membeli mobil keluarga seperti yang diinginkannya sejak lama. Bukan hanya satu, tapi empat. Tiga mobil digunakan sebagai operasional, satu mobil digunakan pribadi olehnya.
"Keluarga saya bukan keluarga kaya, keluarga biasa saja. Impian saya membelikan mobil untuk keluarga, setelah itu bisa berangkatkan umroh orangtua, " ujarnya.
Sukses berbisnis tak membuat Faisal abai pada kuliahnya. Ia masih bisa mendapatkan indeks prestasi komulatif di atas 3,0. Bahkan, setelah diwisuda dari Unnes, ia berencana melanjutkan pendidikannya kembali ke jenjang yang lebih tinggi.
"Mungkin saya akan ambil sampai S2," kata Faisal.
Rektor Universitas Negeri Semarang, Fatur Rokhman mengaku cukup apresiatif terhadap capaian Faisal. Ia berharap, kesuksesan usaha Faisal dapat menginspirasi mahasiswa lain di seluruh Indonesia.
"Karena, selain belajar Faisal juga mampu berwirausaha dengan baik. Karakter ini yang didorong di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Di Unnes, menarget 250 kelompok wirausahawan muda dengan bantuan dana bergulir dari Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, " tutur Fatur. (asp)