Logan, Kisah Brutal nan Epik dari Karakter Superhero Ikonik
- 20th Century Fox
VIVA.co.id – Logan telah lama ditunggu-tunggu oleh para penggemar film pahlawan super, khususnya yang terinspirasi dari Marvel Comics. Bagaimana tidak, film yang telah dirilis di Indonesia pada 1 Maret 2017 lalu merupakan film Hugh Jackman terakhir sebagai Logan atau Wolverine, setelah memerankan karakter tersebut selama 17 tahun.
Film mengambil latar tempat di tahun 2029, di mana mutan tengah berada di ambang kepunahan karena tak ada mutan baru yang lahir dalam 25 tahun terakhir.
Logan, yang menggunakan nama samaran yakni James Howlett juga digambarkan memiliki fisik yang sangat menua akibat adamantium di dalam tubuhnya kini telah meracuninya dari dalam, dan mengganggu kemampuannya untuk menyembuhkan diri.
Ia kini menghabiskan hari-harinya bekerja sebagai chauffeur atau supir pribadi limosin sewaan di Texas, Amerika Serikat. Ia membutuhkan uang untuk terus menerus menebus obat bagi Profesor Charles Xavier (Patrick Steward), yang menderita penyakit neurodegeneratif, menyebabkan dirinya kehilangan kontrol akan kemampuan telepatiknya.
Bersama seorang mutan albino bernama Caliban (Stephen Merchant), Logan merawat Profesor X di sebuah bangunan bekas pabrik peleburan logam di dekat perbatasan Meksiko.
Hidup Logan berubah ketika suatu hari ia bertemu dengan seorang mantan perawat, Gabriela (Elizabeth Rodriguez) dan anak perempuan Meksiko bernama Laura (Dafne Keen). Gabriela, memohon padanya untuk membawa mereka ke sebuah tempat di Dakota Utara bernama Eden. Logan langsung menolaknya lantaran Gabriela mengetahui identitas aslinya.
Tak lama setelah itu, Donald Pierce (Boyd Holbrook), kepala keamanan sebuah perusahaan teknologi bernama Transigen dengan kekuatan buatan menemui Logan dan menawarkan pekerjaan untuk memburu Gabriela. Logan juga menolak tawaran pria yang lagi-lagi tahu identitas aslinya itu sebagai Wolverine. Pierce juga mengancamnya karena ia tahu Logan menyembunyikan Profesor X.
Setelah tak sengaja bertemu kembali dengan Gabriela, Logan akhirnya menerima tawaran wanita tersebut lantaran imbalan uang yang jumlahnya cukup tinggi. Namun, keesokan harinya, ia menemukan Gabriela dalam kondisi tewas terbunuh di sebuah motel.
Saat kembali ke rumah, Pierce dan anak buahnya ternyata membuntuti Logan dan menyerang dirinya serta Profesor X. Ternyata mereka mencari Laura, anak perempuan yang tinggal dengan Gabriela.
Dalam kondisi tersudut, Logan dan sang profesor kemudian mendapat bantuan dari Laura, yang diam-diam masuk ke dalam bagasi mobil. Betapa kagetnya ketika Logan mengetahui bahwa anak kecil berambut panjang tersebut ternyata seorang mutan yang memiliki kemampuan sama dengan dirinya.
Profesor X lantas memberi tahu bahwa Laura memiliki DNA Logan.
Lalu siapa Laura sebenarnya? Dan ada kaitan apa antara Laura dan Logan? Mengapa Pierce dan anak buahnya begitu ingin menangkapnya? Kemudian apa yang terjadi dengan Logan, yang semakin lama semakin kehilangan kemampuannya untuk menyembuhkan diri?
Meski baru beberapa hari ditayangkan, namun Logan memang telah menerima berbagai pujian, baik dari penonton maupun kritikus film. Banyak kritikus yang kagum dengan naskahnya yang berani dan penuh kekerasan, serta seimbang antara sekuen action intens yang diharapkan dari sebuah film pahlawan super dengan bumbu drama.
Sang sutradara sekaligus cowriter naskah film, James Mangold dinilai telah berhasil membuat peran terakhir Jackman sebagai Wolverine menjadi sesuatu yang memuaskan.
Logan memang jauh lebih gelap, kelam dan kental akan elemen-eleman risky yang menegangkan dibanding film-film X-Men sebelumnya. Meski begitu, film ini sukses menampilkan sisi brutal dan fearless dari seorang karakter ikonik.
Film dengan rating R atau Restricted (di bawah usia 17 tahun harus didampingi atau di bawah pengawasan orangtua) yang menggabungkan antara drama keluarga, action thriller dan kisah pahlawan super yang epik tersebut bahkan disebut-sebut sebagai film superhero terbaik yang pernah dibuat. (ren)