Biayai Proyek LRT, KAI Akan Dapat Subsidi
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Pemerintah telah menunjuk PT Kereta Api Indonesia sebagai investor dari pembiayaan pembangunan kereta api ringan atau light rail transit. Selain itu, PT KAI juga akan menjadi operator pembayaran terhadap PT Adhi Karya, yang didaulat sebagai kontraktornya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo mengatakan, nantinya kedua BUMN itu akan membuat perjanjian term of payment sebagai tindak lanjut, setelah skema baru pembiayaan LRT yang akan diatur dalam Perpres selesai pekan depan.
"Adhi Karya tetap ditugaskan sebagai kontraktor, dan sebagai investor, PT KAI akan menyediakan dana untuk pembangunan prasarana maupun penyediaan sarana pengoperasiannya," kata Sugihardjo di Kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Jumat 3 Maret 2017.
Dengan penunjukan PT KAI sebagai investor pembiayaan dalam proyek LRT itu, Sugihardjo mengatakan pemerintah akan membuat skema penyuntikan dana bagi perseroan tersebut.
Selain itu, pemerintah juga akan menyalurkan PMN bagi PT KAI dan memberikan masa konsesi serta pemberian subsidi untuk operasional, selama 12 tahun. "Nah, subsidi ini opsi. Sumber dananya bisa dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) atau APBD Pemprov DKI Jakarta," kata Sugihardjo.
Dia mengatakan, nantinya pemerintah melalui Menteri Keuangan dan Menteri Perhubungan akan memberikan bantuan penjaminan bagi PT KAI, agar bisa lebih mudah mencari pinjaman dana dalam operasional pembangunan LRT.
Ditambahkan, selain mencari modal, nantinya pemerintah juga akan menyuntikan dana PMN bagi PT KAI. "Dana PMN itu tadi untuk memperbesar ekuitas KAI, agar bisa lebih fleksibel dalam meminjam dana ke bank," tutur Sugihardjo.
