Cabai Impor Mulai Masuk Pasar, Diduga dari China
- VIVA.co.id/Lucky Aditya
VIVA.co.id – Cabai kering impor mulai menyerbu Kota Malang. Dengan harga yang lebih murah, dan rasa yang tidak kalah pedas, masyarakat mulai beralih konsumsi ke cabai impor. Animo masyarakat cukup tinggi, pembeli didominasi para pedagang makanan.
Cabai impor dijual dengan harga Rp120 ribu per kilogram, sedangkan cabai lokal di Malang berkisar Rp150 ribu per kilogram. Cabai impor kering masuk di sejumlah pasar tradisional Malang sejak satu bulan yang lalu. Pedagang mengaku mendapat pasokan cabai impor kering dari Surabaya.
"Distributornya dari Surabaya, keliling menawarkan cabai kering impor. Sering ke sini dengan membawa sayur-sayur yang lain. Rasanya sama pedasnya dari cabai lokal," kata Saripah, salah satu pedagang cabai, di Pasar Merjosari, Malang, Jumat, 3 Maret 2017.
Saripah mengaku menjual cabai kering impor sejak tiga pekan terakhir. Sebab, masyarakat mulai memburu cabai kering impor, karena harga yang relatif lebih murah. Sepekan sekali pengirim cabai kering impor datang membawa sejumlah sayuran.
"Awalnya bilang dari pabrik, ternyata cabai impor. Pembeli yang paling banyak pemilik warung, buat sambal seperti penjual bakso dan warung lainnya," ujar Saripah.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setianto mengaku, belum mengetahui peredaran cabai impor di Kota Malang. Ia akan menelusuri ke sejumlah pasar tradisional soal keberadaan cabai kering impor yang diduga berasal dari China.
"Cabai impor harapannya jangan beredar, karena akan merugikan pedagang yang sudah telanjur punya stok cabai lokal banyak," kata Wahyu. (art)