IPO Snapchat Bersinar, tapi Wall Street Meredup
- REUTERS/Brendan McDermid
VIVA.co.id – Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup melemah pada Kamis kemarin. Sementara upaya perusahaan media sosial Snapchat melalui induknya Snap Inc melantai di bursa dalam dalam pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering/IPO mendapat sambutan investor.
Dilansir dari laman CNBC, pada Jumat 3 Maret 2017, Dow Jones Industrial Average ditutup melemah sekitar 100 poin, Indeks S&P 500 turun 0,6 persen dan Indeks komposit Nasdaq ditutup turun 0,7 persen.
Melemahnya Dow Jones Industrial Average disebabkan turunnya saham Caterpilar lebih dari 4 persen, setelah aparat penegak hukum mengendus masalah hukum di kantor mereka.
Sementara itu, hal berbeda terjadi pada IPO yang dilakukan Snapchat Kamis lalu, di mana harga saham SNAP tercatat naik hingga 40 persen, di atas harga awal saat pertama kali di perdagangkan yaitu sebesar US$17 per lembar sahamnya. Harga saham IPO ditetapkan US$17 per unit ini lebih tinggi dari perkiraan analis.
Sebelumnya, para analis memperkirakan harga per saham Snap hanya US$14-16 per unit, di tengah tingginya permintaan investor. IPO ini membuat Snap akan memperoleh dana segar mencapai US$3,4 miliar atau setara Rp45,4 triliun (kurs Rp13.363 per dolar AS).
Kepala Ekonomi Pasar dari First Standard Financial, Peter Cardillo menilai yang terjadi di Wall Street sebagai kondisi normal, di mana pada tingkat yang tinggi ini para investor mulai mengambil beberapa keuntungan dan itu sebuah tindakan yang wajar.
Adapun pada perdagangan kemarin, Dow Jones Industrial Average turun sebesar 112,58 poin, atau 0,53 persen,dan ditutup pada level 21.002,97, dengan pelemahan pada saham Caterpillar dan Home Depot yang berikan keuntungan.
Lalu, indeks S&P 500 turun 14,04 poin, atau 0,59 persen, menjadi berakhir pada level 2.381,92, dengan sembilan sektor keuangan memimpin pelemahan terbesar dan saham telekomunikasi naik terbatas. Sedangkan, Indeks komposit Nasdaq turun 42,81 poin, atau 0,73 persen, ditutup pada level 5.861,22.
Sementara, untuk volume perdagangan Kamis lalu mencapai 911 juta unit dengan volume komposit mencapai 3,81 miliar unit saham. Lalu, indeks volatilitas CBOE (VIX) yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari ketakutan pasar diperdagangkan mendekati level 11,9.