Mendag Ingin Ekspor Sawit dan Otomotif ke Arab Saudi
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA.co.id – Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan menyatakan terus meningkatkan kerja sama dengan pengusaha Arab Saudi. Tidak hanya di sisi investasi, pengusaha Indonesia juga didorong untuk melakukan ekspor ke Arab Saudi.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita mengatakan, hubungan dagang Indonesia dengan Arab Saudi selama ini memang cenderung mengalami penurunan. Hal itu terlihat dalam neraca perdagangan Indonesia dan Arab Saudi.
"Ada tanda kutip bahwa ada kekosongan dengan semakin menurunnya neraca perdagangan kita, walaupun itu juga karena harga minyak dan kondisi ekonomi global. Tapi kita sadar masih banyak komoditi lain yang masih bisa kita kembangkan. Baik itu B to B (business to business) maupun G to G (government to government)," kata Enggar di sela Acara Business Forum Indonesia-Saudi Arabia, di Grand Hyatt, Jakarta, Kamis 2 Maret 2017.
Adapun sektor yang terus ditingkatkan untuk ekspor Indonesia ke luar negeri adalah kelapa sawit hingga manufaktur, seperti otomotif. "Semuanya banyak, dan semuanya berpotensi. Minyak sawit, otomotif, kita dorong yang punya nilai tambah," ujar dia.
Enggar mengatakan, kedua negara memiliki hubungan historis yang sama-sama baik. Untuk itu, peningkatan kerja sama kedua belah pihak sangat potensial untuk dikembangkan.
"Kita tingkatkan kerja sama, lalu melalui Pak Presiden sama Sri Baginda (Raja Salman) dan kita sepakat untuk bikin joint study untuk tahap awal FTA (free trade agreement/perjanjian pasar bebas)," ujar dia.
Sementara itu, di sisi investasi, Enggar menambahkan, Indonesia punya segudang proyek infrastruktur yang dapat ditawarkan kepada Arab Saudi untuk berinvestasi. Sebaliknya, kontraktor Indonesia juga akan masuk ke proyek infrastruktur yang ada di Arab Saudi.
"Jadi, banyak sekali, dan di proyek pembangunan di Saudi Arabia, kontraktor kita juga akan masuk ke sana," tutur dia. (asp)