Pemerintah Apresiasi Cara Unik Unisat Luncurkan Satelit
- VIVA.co.id/Fajar GM
VIVA.co.id – Pemerintah mengapresiasi cara PT Universal Satelit Indonesia atau Unisat meluncurkan satelit telekomunikasi ke orbit.
Unisat merupakan perusahaan swasta yang baru didirikan satu tahun yang bergerak di bidang layanan satelit. Alih-alih meluncurkan satelit ke 'slot' atau posisi di orbit yang dimiliki sendiri, Unisat memilih bekerja sama dengan Intersputnik, perusahaan internasional yang berbasis di Rusia.
Saat diluncurkan pada 2020, satelit Unisat akan menempati slot yang telah dimiliki Intersputnik. Kesepakatan antardua perusahaan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman yang disaksikan oleh perwakilan pemerintah, di antaranya Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Sementara itu, pemerintah Rusia, diwakili Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Yurievich Galuzin.
"Ini breakthrough (terobosan), tidak berpikir konvensional," ujar Rudiantara di Hotel Mandarin, Jakarta, lokasi penandatanganan nota kesepahaman, Selasa 28 Februari 2017.
Rudiantara menyampaikan, melalui prosedur konvensional, butuh waktu setidaknya 10 tahun bagi sebuah lembaga untuk bisa menempatkan satelit di slot miliknya sendiri. Prosedur itu mencakup pendaftaran slot ke International Telecommunication Union (ITU) hingga koordinasi dengan banyak lembaga lain pemilik satelit untuk memastikan tidak ada interferensi sinyal dengan satelit-satelit di sekitarnya yang lebih dulu mengorbit.
Sementara itu, melalui mekanisme kerja sama dengan Intersputnik, Unisat bisa memastikan ketersediaan slot yang mereka butuhkan hanya dalam waktu satu tahun, sejak kedua perusahaan sepakat menjajaki kerja sama tahun lalu.
"Baru tahun 2016 bertemu, tahun sekarang sudah terlaksana kerja samanya," ujar Rudiantara.
Rudiantara sekaligus memuji inisiatif Unisat meluncurkan satelit. Satelit, akan ditempatkan pada slot 103 Bujur Timur (BT), di atas area tengah Pulau Sumatera, tepatnya di atas kota Padang dan Jambi. Hal itu diyakini akan membuat satelit memperkuat kapabilitas telekomunikasi Indonesia. Posisi, dinilai strategis menjangkau daerah-daerah pelosok Indonesia.
"Indonesia memang perlu mempercepat interkoneksi antarsatelit supaya jangkauan telekomunikasi menjadi setara ke setiap penjuru," ujar Rudiantara. (art)