Cerita Sutradara Garap Film 'Galih dan Ratna'
- VIVA.co.id/Bobby Agung Prasetyo
VIVA.co.id – Film bergenre drama romantis berjudul Galih dan Ratna, digarap oleh sutradara kenamaan Lucky Kuswandi. Walau diambil dari cerita milik Eddy D. Iskandar dan film era 1979, Gita Cinta dari SMA, namun Lucky berusaha menggarap sinema terbarunya itu dengan lebih kekinian.
Bagi Lucky, melahirkan karya baru tak ubahnya seperti melahirkan sebuah tantangan. Pengerjaannya, dilakukan dengan total dan sungguh-sungguh.
"Yang jelas, karya ini dibuat penuh cinta oleh para kru termasuk pemerannya. Semua bareng-bareng, mulai dari reading, rehearsal, bahkan sampai pernah berantem," ujar Lucky, di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Senin 27 Februari 2017.
Karena menaruh latar di era modern, maka nuansanya pun dibuat sekini mungkin. Isu-isu yang hangat seperti penggunaan media sosial, kerap menjadi bahan pembahasan dalam film Galih dan Ratna, terlebih ketika berbicara soal generasi milenial.
"Kalau Galih digambarkan yang benar-benar kaku seperti itu, dia enggak percaya jalan pintas dan hidup harus jalan terus, apa pun dampaknya. Sementara Ratna benar-benar milenial, berusaha mengambil jalan pintas," tutur Lucky, yang juga sutradara dari film 'Selamat Pagi, Malam' tersebut.
Soal kelanjutan film lewat bentuk sekuel, Lucky belum mampu memastikannya secara jelas. Sebab ia butuh memikirkan prosesnya lebih dalam.
"Aku belum tahu, karena kami semua harus menjadi lebih dewasa dulu dan memulai proses lagi agar kepikiran," kata Lucky yang turut ditemani pemeran serta kru di balik film Galih dan Ratna. (art)