Disengat Tarantula, Bocah Selamat dengan 12 Botol Penawar
- DailyMail | Credit: PA
VIVA.co.id – Seorang anak lelaki di New South Wales, Australia, selamat dari gigitan mematikan laba-laba raksasa. Akibat gigitan itu, ia segera dilarikan ke rumah sakit terdekat dan dokter memberikan antivenom dalam dosis besar. Jumlah pemberian antivenom kali ini diyakini sebagai yang terbesar dalam sejarah medis Australia.
Dikutip dari The Guardian, Jumat 24 Februari 2017, Matthew Mitchell (10 tahun) dilarikan ke rumah sakit Gosford setelah ia digigit tarantula di jempol kakinya. Tarantula ini bersembunyi di dalam sepatunya. Dokter menyuntikkan cairan antiracun ke dalam tubuh bocah malang ini dalam dosis yang begitu banyak. Tubuh Mitchell harus disuntikan antivenom sebanyak 12 botol.
"Saya belum pernah mendengar tentang hal itu (pemberian antivenom). Dia luar biasa," kata Tim Faulkner, Manager Umum Australian Reptile Park.
"Dan dia sudah dapat dinyatakan untuk pulang ke rumah sehari kemudian, tanpa efek samping antivenom itu," ujarnya menlanjutkan.
Laba-laba raksasa itu telah ditangkap dan dibawa ke taman reptil. Ia akan menjadi bagian dari program pemerahan antivenom. Di Australia, laba-laba dianggap sebagai hewan yang memiliki reputasi menakutkan. Meski demikian, kematian yang disebabkan oleh gigitan laba-laba sangat jarang, sejak adanya antivenom.
Pada bulan April 2016, gigitan laba-laba Redback (Si Punggung Merah) diyakini menjadi penyebab kematian seorang pria Sydney bernama Jayden Burleigh (22). Redback dianggap sebagai salah satu hewan paling mematikan di dunia karena racunnya dapat membunuh makhluk hidup dalam waktu 15 menit. (one)