Diperdebatkan, Film Buruk yang Pernah Menang Piala Oscar
- facebook.com/thegreatgatsbymovie
VIVA.co.id – Ajang Oscar menguasai industri perfilman. Bagaimana tidak, ia seolah menjadi tolak ukur buat menentukan sinema berkualitas, meski ada saja produk film buruk yang ikut 'mejeng' dalam nominasi.
Semakin tren, kini tolak ukur penilaian bagus atau tidaknya film malah merujuk pada bagaimana ia mampu menarik perhatian masyarakat. Dengan demikian, maka kriteria utama yakni 'kualitas' jadi agak terbengkalai.
Salah satu yang menjadi sorotan saat ini adalah masuknya Suicide Squad dan Passengers dalam nominasi. Sebelumnya, Norbit pernah hadir sebagai nominasi Best Make-up pada 2008 silam dan menuai perdebatan. Sejumlah kritikus merasa lega tatkala Norbit gagal meraih piala.
Tapi, mereka pernah kecewa berat karena lima film buruk ini bisa memenangkan Oscar, dilansir Business Insider.
1. Pearl Harbor (2001)
Penghargaan: Best sound editing.
Tata suara yang diciptakan memang bagus, namun filmnya berlangsung tanpa cita rasa apa-apa. Mengkaji secara historis, Pearl Harbor bahkan dinilai kritikus tak menghormati sejarah Amerika Serikat yang sesungguhnya, dengan mencampurkan bumbu tak penting seperti cinta segitiga, ke dalam cerita.
2. Crash (2004)
Penghargaan: Best picture, best original screenplay, best film editing.
Film ini berbicara banyak soal rasisme dan pesan yang terkandung di dalamnya juga bagus. Namun, penyampaian pesan yang tak efektif malah membuatnya tampak seperti film rasis. Pada 2009, Atlantic menilai Crash sebagai film terburuk dalam satu dekade ke belakang.
3. Avatar (2009)
Penghargaan: Best cinematography, best visual effects, best art direction.
Kritik utama yang ditujukan untuk film ini adalah durasi nan lama. Film dengan jangka waktu lama, bisa saja diwajari bila memang plotnya seru. Namun sayang, Avatar dinilai menyuguhkan kisah yang 'garing' dan bertele-tele.
4. The Great Gatsby (2013)
Penghargaan: Best costume design, best production design.
Film ini punya semuanya: Leonardo DiCaprio, Jay Z, kehidupan bergelimang harta, jazz, alkohol, dan pembunuhan. Namun sayang, ia tak mampu mengadaptasi latar dengan baik dan animasi yang dibuat pun bagai berbujet rendah. Satu lagi, adaptasi buku yang gagal diangkat ke layar lebar.
5. Birdman (2014)
Penghargaan: Best picture, best director, best original screenplay, best cinematography.
Birdman memang disanjung oleh banyak pihak sebagai film yang menawarkan sajian berbeda. Namun buat sebagian masyarakat, apalagi kritikus, pengambilan gambarnya malah membuat perut mual dan terlalu kelam buat dikonsumsi. Pada akhirnya, film ini hanya menjadi sinema kelas menengah saja.
Selain itu, masih banyak lagi film yang dinilai kritikus tak layak diganjar Piala Oscar seperti Harry and the Hendersons (1987), How the Grinch Stole Christmas (2000), The Blind Side (2009), The Wolfman (2010), The Artist (2011), Les Miserables (2012), Gravity (2013), hingga Star Wars Episode I: The Phantom Menace (1999).
Meski ada satu atau dua aspek yang bagus, alur serta pembawaan cerita adalah hal penting yang mesti diusung terlebih dahulu.