Progress Pembangunan LRT Baru 14 Persen
- ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
VIVA.co.id – Pembangunan proyek kereta api ringan, atau Light Rail Transit rute Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) saat ini diperkirakan baru 14 persen progresnya berjalan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya sedang menyusun skema pendanaan LRT untuk para investor secara terperinci, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang ditunjuk Menteri BUMN Rini Soemarno untuk penyedia sarana proyek LRT Jabodebek. Kemudian, PT Adhi Karya Tbk, ditunjuk sebagai kontraktor pembangunan prasarana.
"Kan ada dua (poin) kalau orang bisnis itu, modalnya cukup, atau tidak. Yang kedua, usaha itu memberikan return, atau tidak. Kalau dia ada modal dan usahanya sudah kita hitung, kalau ada return-nya kan oke," ujar Budi dalam Rapat Kerja Kemendag di Hotel Borobudur Jakarta pada Selasa 21 Februari 2017.
Kemudian, ia juga mengatakan bahwa pemerintah terbuka untuk para investor melakukan berbagai opsi skema pendanaan, seperti comfortable bond (CB), vehicle financial, joint venture, maupun Penyertaan Modal Negara (PMN).
"Bisa joint venture dengan perusahaan lain, bisa PMN, bisa katakanlah dengan CB untuk berapa tahun, dengan equity (modal) berapa tahun," ucapnya.
Lalu, terkait dengan rencana penyerataan keterlibatan empat bank plat merah, BRI, BNI, BTN, dan Mandiri, dalam proyek ini, ia katakan, juga sedang dirancang oleh kementerian/lembaga terkait.
"Ini harus dihitung angka yang akurat supaya bagaimana, berapa, dan apanya itu ditetapkan secara pasti. Baru nanti dibuat suatu kontrak untuk siapa saja itu, baik KAI atau siapa pun itu," ungkapnya. (asp)