Penguatan Wall Street Tak Dongkrak Bursa Asia Pasifik
- CNBC
VIVA.co.id – Pasar saham di kawasan Asia dan Pasifik dibuka bervariasi pagi ini, meskipun sentimen positif berembus dari Wall Street yang mengalami kenaikan berturut-turut untuk kelima kalinya hari ini. Kenaikan di bursa AS itu terdorong janji Presiden Donald Trump yang akan memangkas pajak perusahaan.Â
Dilansir dari CNBC, Kamis 16 Februari 2017, di Jepang, indeks Nikkei Stock Average diperdagangkan turun 0,16 persen di awal perdagangan. Terdorong terus menurunnya saham Toshiba 2,05 persen pada pembukaan pasar saham.Â
Berlayar ke Selat Korea, indeks Kospi naik 0,33 persen. Sementara itu, Australia ASX 200 diperdagangkan turun 0,13 persen, meskipun pada awal pembukaan pasar saham sempat menguat 0,3 persen.Â
Semalam, Indeks Dow Jones Industrial Average DJI naik 0,52 persen menjadi 20.611,86. The Standard & Poor's 500 menguat 0,50 persen ke level 2.349,25 dan Nasdaq Composite IXIC terangkat 0,64 persen menjadi 5.819,44.Â
Gejolak di pasar saham Asia Pasifik juga dipengaruhi oleh pernyataan Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed), Janet Yallen. Dia mengangkat ekspektasi pasar karena rencana kenaikan suku bunga di AS tetap akan dilakukan pada Maret mendatang.Â
Menurut Yallen, akan tidak bijaksana jika The Fed terus menunda kenaikan tersebut. Upaya itu akan memicu resesi keuangan di AS karena kebijakan moneter diperketat. (art)