Kenapa Nonton di Bioskop Lebih Seru daripada Streaming
- REUTERS/Jason Lee
VIVA.co.id – Pergi menonton ke bioskop adalah salah satu dari sekian banyak cara yang mampu menuntaskan hasrat hiburan kamu. Memang tak semuanya cinta dengan itu, namun keberadaan layar lebar amatlah krusial dalam sejumlah wilayah, khususnya kota besar.
Tak ayal, bioskop mampu menjadi komoditas para pebisnis untuk melebarkan sayap dan berlomba-lomba menjadi tambatan hati buat para khalayak luas. Tak hanya antarperusahaan, namun bioskop mesti bersaing dengan media lain seperti tayangan televisi, DVD, hingga yang belakangan ini populer, yakni movie streaming.
Baru-baru ini, VIVA.co.id berbincang-bincang dengan Jeff Lim, Direktur CGV Cinemas Indonesia, salah satu penyedia layanan bioskop. Diawali tawa, ia lantas melanjutkan penerawangannya akan layanan digital tersebut.
"Dalam industri film, sudah ada kesepakatan bahwa dia pertama kali bakal ditayangkan di bioskop dan ini sudah terjadi di seluruh negara. Sejauh ini, yang kutahu tentang layanan streaming, mereka menginvestasikan uangnya di ranah konten berbeda," tutur Jeff.
Dengan mantap, Jeff mengatakan bahwa sifat ekosistem di dunia susah untuk berubah, yang mana mereka bakal merasa paripurna jika menonton film di bioskop. Hal itu ditambah dengan pengembangan sana-sini, sehingga membikin layar lebar tak mudah digoyahkan.
"Ketika kamu duduk di depan layar kaca, kamu hanya sekadar menonton film saja. Tapi kalau pergi ke bioskop, apakah pengalamannya sama? Tentu tidak, karena ada perasaan yang berbeda. Apalagi sekarang kita akan mengembangkan banyak hal saat ini, sehingga akan ada sesuatu berbeda yang bisa dirasakan nanti," katanya.
Lewat penjabarannya, saat ini jumlah penonton CGV telah mencapai 10 juta lebih, yang mana angka tersebut kian meninggi. Tahun 2015 mereka punya 7 juta penonton, dibanding beberapa tahun sebelumnya, kenaikannya mencapai presentase hingga 50%.
"Target minimal 15, maksimal 20. Seperti yang saya bilang, target sampai tahun 2020 nanti ingin membuka lebih dari 100 bioskop di Indonesia. Penyebarannya di wilayah Timur," tutur orang nomor satu CGV ini.
Kira-kira, bakal seperti apa prospek dan ramainya bioskop di era mendatang?