Pelatihan Kerja Jadi Cara Apindo Tekan Ketimpangan

Ilustrasi pekerja tekstil
Sumber :
  • VIVA / Rintan

VIVA.co.id – Asosiasi Pengusaha Indonesia, atau Apindo mengaku kemiskinan dan ketimpangan adalah dua polemik yang belum bisa terlepas dari Indonesia sampai saat ini. Untuk itu, perlu kebijakan kongkret dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Pengusaha Akui Pusing Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah

Direktur Eksekutif Apindo, Agung Pambudi mengatakan, kebijakan pemerintah terkait dengan harga bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan harga kebutuhan pokok masih menjadi penyebab naiknya beban daya beli masyarakat.

"Kemiskinan dan ketimpangan menjadi kata kunci. Tentu dari sisi dunia usaha, kita lihat kontribusi kepada upaya menekan ketimpangan," ujarnya di Gedung Pakarti Center, Jakarta, Rabu 8 Februari 2017.

Pengusaha Rogoh Kocek Lebih Dalam untuk Lembur Cuti Lebaran

Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menekan kemiskinan dan ketimpangan yang ada di masyarakat. Salah satunya menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, agar dapat menjadi bagian utama aktivitas produktif.

"Pertama, bagaimana kaitannya dengan skill development," tuturnya.

JK Ingatkan Tujuan Pengusaha Tak Semata Cari Untung

Lebih lanjut, Agung mengungkapkan, saat ini para pengusaha juga turut aktif memberikan kontribusi untuk menekan ketimpangan melalui lapangan pekerjaan, seperti bisnis yang dapat menciptakan lapangan kerja.

Menurut Agung, paradigma baru terkait dengan keterampilan, harus dimulai sejak awal. Sementara itu, untuk memberikan kontribusi pada skill development, pihaknya akan melakukan pelatihan SDM untuk menghasilkan sumber daya berketerampilan, yaitu melalui program Apindo training center dan pemagangan.

"Dalam pengertian magang kerja ya, bukan PKL dan kami ada lembaga sertifikasi profesi," tuturnya. (asp)

Rapat Kerja dan Koordinasi Provinsi (Rakerkonprov) Apindo DKI Jakarta.

UMP 2019 Naik 8,03 Persen, Apindo DKI Siap Ikuti Aturan

Apindo enggan berpolemik soal UMP

img_title
VIVA.co.id
19 Oktober 2018