Darmin: Jangan Ragu Investasi, RI Terus Benahi Daya Saing

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution menegaskan, pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin untuk mempercepat implementasi seluruh paket kebijakan ekonomi, sebagai salah satu cara menggeliatkan kembali perekonomian nasional.

Mencapai Kebebasan Finansial Lebih Cepat dengan Prinsip FIRE (Financial Independence, Retire Early)

Hal itu dikemukakan Menko Darmin, di depan ratusan investor yang menghadiri perhelatan Mandiri Investment Forum 2017 di Hotel Fairmount, Jakarta, Rabu 8 Februari 2017.

“Tujuan dari paket kebijakan ini adalah untuk memperbaiki daya saing, dan menciptakan lingkungan, di mana para investor bisa mendapatkan untung yang baik dari sisi ke ekonomian,” kata Darmin.

Susun Roadmap, Bahlil Sebut Kebutuhan Investasi Hilirisasi Capai US$618 Miliar hingga 2040

Beberapa perbaikan yang dilakukan pemerintah dalam paket kebijakan itu, kata Darmin, meliputi berbagai sektor. Salah satu yang paling sentral, adalah menciptakan kepastian hukum bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

Hasilnya, peringkat kemudahan berbisnis Indonesia berhasil menduduki posisi 91, atau naik 15 peringkat dari peringkat sebelumnya. Darmin mengatakan, hal ini menjadi indikasi, bahwa reformasi yang dilakukan pemerintah telah mendapatkan apresiasi dari dunia.

Pengamat Apresiasi Prabowo, 2 Pekan di Luar Negeri Mampu Bawa Investasi USD 18,5 Miliar

“Indonesia juga sudah diakui World Bank (Bank Dunia), sebagai salah satu reformer dalam melakukan bisnis,” ujarnya.

Sebagai upaya untuk mempercepat implementasi paket kebijakan, Darmin mengatakan, pemerintah pun telah membentuk satuan tugas khusus, yang berada langsung di bawah kepemimpinan Kemenko Perekonomian. Tim ini, yang akan menganalisa seberapa jauh dampak dari paket tersebut.

“Karena itu, jika ada permasalahan yang berkaitan dengan investasi Anda di Indonesia, jangan ragu untuk menghubungi Satgas ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Kartika Wirjoatmodjo memandang, Indonesia masih perlu meningkatkan investasi dalam jangka menengah, untuk melanjutkan momentum pertumbuhan ekonomi ke depan.

Berdasarkan hasil survei Japan Bank for International Cooperation (JBIC) kepada perusahaan-perusahaan manufaktur asal Jepang di akhir tahun lalu, Indonesia masih menjadi salah satu destinasi investasi yang menjanjikan dalam jangka waktu menengah dan panjang.

Sedangkan untuk investor asal China, diklaim Kartika, lebih optimistis dan mendominasi investasi asing yang masuk ke Indonesia, dengan menempati posisi daftar pertama investor terbesar di sektor industri elektronik, mesin, dan metal.

“Peluang meningkatkan investasi swasta di Indonesia masih besar, jika merujuk pada data terbaru pertumbuhan investasi asing yang kembali positif, setelah mengalami kontraksi sejak kuartal IV 2014 hingga kuartal III 2015,” katanya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya