Industri Makanan dan Minuman Bantu Tekan Gini Ratio
- VIVA.co.id/Raudhatul Zannah
VIVA.co.id – Subsektor Industri makanan dan minuman dalam negeri berpotensi menstimulasi peningkatan pemerataan kesejahteraan di masyarakat, serta mengurangi ketimpangan pendapatan, atau gini ratio di dalam negeri.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, industri makanan dan minuman (mamin) sejauh ini memiliki rantai pasok (supply chain) yang sudah efektif, serta efisien, mulai dari pengadaan bahan baku, tahap produksi, hingga produk sampai ke tangan konsumen.
"Sektor ini adalah sektor yang punya daya saing kuat, dan bagusnya industri ini player-nya (pelaku usahanya) beragam, sehingga tidak ada satu yang mendominasi. IKM mamin di daerah pun hidup," ujar Airlangga di Kementerian Perindustrian Jakarta pada Selasa 7 Februari 2017.
Potensi pemerataan juga dilihat karena kontribusi industri ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 56,5 persen dengan pertumbuhan industri mamin selama 2016 sebesar 8,4 persen.
"Dengan demikian, Kemenperin akan terus dorong sektor industri ini dari hulu ke hilir. Jika proses rantai pasok produksi mamin ini terkendali, harga produk mamin akan stabil dan inflasi dari produk mamin juga akan terkendali," ungkapnya. (asp)