Alasan Bos SpaceX Bertahan di Tim Penasihat Trump
- REUTERS/Mario Anzuoni/Files
VIVA.co.id – Dewan penasihat bisnis Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang goyang menyusul keluarnya keputusan larangan imigran tujuh negara muslim masuk ke AS.
Salah satu dewan bisnis penasehat Trump, Travis Kalanick yang merupakan Chief Executive Officer (CEO) Uber, memutuskan ke luar. Alasannya Travis menolak aturan Trump tersebut.
Langkah Travis tidak diikuti eksekutif lain yang duduk di dewan tersebut. Salah satunya, CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk. Dia memutuskan tetap berada di dewan bisnis Trump. Padahal beberapa waktu lalu, Musk juga bergabung dalam barisan yang menentang larangan imigran Trump tersebut.
Dalam keterangannya lengkapnya, Musk menegaskan dia tetap berada di struktur dewan bisnis Trump, tapi tetap komitmen untuk terus mengkritisi kebijakan yang dikeluarkan penerus Barack Obama tersebut.
"Saya dan yang lainnya (anggota dewan penasihat bisnis) akan menyampaikan pandangan kami atas keputusan presiden soal imigrasi dan saya akan menyarankan perubahan kebijakan tersebut," kata Musk dikutip dari Fortune, Jumat 3 Februari 2017.
Musk menuturkan, justru dengan dia berada di dewan penasihat itu akan mempunyai peran penting, misalnya memberikan masukan kepada Trump, agar tidak lagi mengeluarkan keputusan yang kontroversi.
"Dewan penasihat tugasnya memberikan nasihat dan duduk di dewan tak berarti saya setuju dengan aksi yang dilakukan Pemerintahan Trump," ujarnya.
Miliuner teknologi AS itu berharap kontribusinya dalam dewan bisa memercepat transisi dunia kepada energi berkelanjutan dan membantu mewujudkan peradaban multi planet, serta lebih banyak menginspirasi masa depan bagi semua warga dunia.
"Saya memahami perspektif mereka yang menolak kehadiran saya dalam pertemuan ini (dewan penasihat). Tapi saya yakin pada saat ini keterlibatan dalam isu-isu penting akan dipertimbangkan memberikan kemanfaatan bagi banyak orang," tuturnya.
Keputusan Musk untuk tetap berada ‘disamping’ Trump itu memang kontroversi, di tengah gelombang protes tinggi.
Pengguna Twitter kemudian membanjiri Musk dengan pertanyaan alasan keputusan tetap bergabung tersebut.
"Halo Elon Musk, apa yang Anda lakukan?. Anda baru saja kehilangan kredibilitas. Ayolah, kembali je jalan yang benar," tulis akun Twitter @suzie_official memprotes.
Musk kemudian membalas komentar pengguna tersebut dan menjelaskan posisinya saat ini.
"Yah, saya menyimak hal ini dari banyak orang dan ini membuat saya tertekan. Saya hanya mencoba untuk membuat kontribusi positif dan berharap kebaikan untuk ini," jelas Musk.
@lotte__world yes
— Elon Musk (@elonmusk) 2 Februari 2017
@suzie_official Yeah, am hearing this from a lot of people & it's getting me down. I'm just trying to make a positive contribution & hope good comes of it.
— Elon Musk (@elonmusk) 27 Januari 2017
Lagi, Bocah Imigran Tewas di Tahanan Perbatasan AS-Meksiko
Bocah berusia 8 tahun itu berasal dari Guatemala.
