The Fed Tahan Suku Bunga, Saham di Wall Street Menguat

Para pialang di Bursa Saham New York.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Indeks saham utama Amerika Serikat ditutup menguat pada Rabu kemarin setelah Bank Sentral AS The Federal Reserve mempertahankan tingkat suku bunga acuannya, seperti yang telah diperkirakan sebelumnya oleh para analis.

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Dilansir dari laman CNBC, pada Kamis 2 Februari 2017, Dow Jones Industrial Average menguat sekitar 25 poin dengan kontribusi saham Apple yang memberikan keuntungan terbesar sepanjang sesi perdagangan kemarin.

Kemudian, Indeks S&P 500 tercatat alami peningkatan sekitar 0,1 persen dengan saham-saham utilitas yang kontribusikan kerugian atau turun sebesar 1,7 persen dan mengalahkan saham perawatan kesehatan. Sementara, Indeks Komposit Nasdaq naik 0,5 persen. 

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

Dalam rapat dewan gubernur The Fed atau Federal Open Market Committee (FOMC) mematok tingkat suku bunga pinjaman overnight sebesar  0,5 persen menjadi 0,75 persen. Dan menjelang pengumuman ini ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga hanya empat persen.

Kepala Strategi Pasar dari Think Markets, Naeem Aslam, mengungkapkan perintah eksekutif Donald Trump ternyata telah mengguncang the Fed dan mereka sepertinya tidak ingin meningkatkan tingkat agresifitas yang telah diperkirakan sebelumnya.

Dulu Mesin Uang, Begini Kondisi ExxonMobil Sekarang

Selain itu, keputusan the Fed pun sepertinya telah jelas pada pertemuan FOMC bulan depan (Maret) yang mungkin juga tidak banyak pilihan. Bahkan, sejumlah investor saat ini juga tidak lagi fokus pada the Fed melainkan kebijakan dari Gedung Putih. 

Adapun untuk keseluruhan perdagangan kemarin, Dow Jones Industrial Average naik 26,85 poin, atau 0,14 persen, ditutup pada level 19.890,94, dengan saham Apple beri keuntungan terbesar dan saham Microsoft beri kerugian paling tinggi.

Kemudian, Indeks S&P 500 naik 0,68 poin, atau 0,03 persen, menjadi berakhir pada level 2.279,55, dengan saham utilitas memimpin tujuh sektor yang lebih rendah dan mengalahkan perawatan kesehatan. Lalu, Indeks komposit Nasdaq naik 27,86 poin, atau 0,5 persen, ditutup di level 5.642,65.

Sementara, untuk volume perdagangan Senin lalu mencapai 902,8 juta unit dengan volume komposit mencapai 3,9 miliar unit saham. Sedangkan indeks volatilitas CBOE (VIX) yang secara luas dianggap sebagai ukuran terbaik dari ketakutan pasar diperdagangkan mendekati level 11,66. (ren)

Wall Street New York

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Investor Wall Street tak terpengaruh aksi para pendukung Presiden Donald Trump di depan Gedung Kongres AS yang berujung rusuh.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2021