Derita Gadis dengan Kulit Mengeras dan Bersisik

Gadis dengan kulit bersisik dan mengelupas.
Sumber :
  • Mirror.co.uk

VIVA.co.id – Remaja putri asal India ini pasti tak pernah berharap hidupnya akan habis hanya untuk mengurus kulitnya yang sangat jauh berbeda dari manusia lain pada umumnya. Shalini Yadav, 16 tahun, memiliki kulit yang mengeras di seluruh tubuhnya. Menyedihkan karena orang sekitarnya lalu menyebutnya "manusia ular."

RSUD NTB Tangani Pasien Suspect Corona Asal India

Setiap hari Yadav harus mengoleskan pelembap secara terus-menerus untuk mencegah kulitnya mengeras dan mengelupas. Karena kulitnya yang aneh itu, Yadav dikeluarkan dari sekolah.

Keluarganya sangat miskin. Tak ada uang untuk mengobati kulitnya karena kedua orangtuanya bahkan tak mampu memberi makan delapan anggota keluarga mereka.

Tragis, Mempelai Pria Tewas Tertembak di Hari Pernikahan

Gadis dengan kulit bersisik dan mengelupas.

Dokter mendiagnosa penyakit Radav sebagai Erythroderma, sebuah peradangan kulit yang juga dikenal dengan nama "red man syndrome," namun mereka tak mampu mengatasinya. Karena nyaris di seluruh tubuh Yadav, kulitnya bersisik dan mengelupas. Kulit Shalini Yadav selalu mengelupas setiap 45 hari sejak ia lahir.

Petani Tewas Terlindas Traktor Sendiri

Gadis dengan kulit bersisik dan mengelupas.

Ia harus merendam tubuhnya dalam air setiap satu jam, sepanjang hari, dan membalur kulitnya dengan pelembap setiap tiga jam untuk mencegah kulitnya mengeras. Devkunwar, ibu Shallini mengaku sudah putus asa.

"Ia menderita seperti itu sejak kecil. Kami menemui sejumlah dokter tapi tak ada satu pun yang mampu menyembuhkannya, kondisinya malah semakin memburuk," ujar sang ibu seperti dikutip dari Mirror, Selasa 31 Januari 2017.

"Saya merasa sedih dan tak mampu menolong saat melihat kulit barunya muncul. Sebab kondisi itu sangat menyakitkan buat anak saya. Penyakit ini tak membunuhnya, namun mengambil hidupnya sedikit demi sedikit. Kami tak tahu harus pergi ke mana dan berkonsultasi dengan siapa," tuturnya. 

"Lebih baik mati daripada hidup dengan kesengsaraan seperti itu," ujarnya bernada putus asa.

Gadis dengan kulit bersisik dan mengelupas.

Kedua saudara kandung Shallini, Sejal yang berusia 15 tahun dan Price yang berusia delapan tahun terlahir normal dan tanpa komplikasi apa pun. Ayah Shallini, Rajbahadur yang sehari-hari hanya bekerja sebagai buruh mengatakan, "Sangat menyakitkan karena dia terlahir tak normal dan seluruh kulit di tubuhnya bersisik."

"Itu seperti merasakan ada yang terbakar dari ujung kakinya hingga kepalanya," ujarnya. Shallini mengatakan, masih ingin sekolah. "Saya ingin sekolah, namun mereka mengusir saya karena banyak anak-anak yang takut melihat wajah saya," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya