Harga Batu Bara Naik, RI Dapat Untung
- ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
VIVA.co.id – Dinamika perekonomian global masih menunjukan ketidakpastian pada tahun 2017 ini, namun lonjakan harga batu bara dinilai sebagai sebuah peluang besar bagi Indonesia.
Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juda Agung menjelaskan, harga batu bara saat ini telah meningkat 50 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Dia menilai, hal itu sebagai bentuk perbaikan harga komoditas batu bara di tataran pasar global.
"Harga komoditas kita naik luar biasa. Pada 2016 lalu, kuartal III sampai akhir tahun batu bara naik 50 persen. Tapi pertanyaannya, apakah ini akan berkelanjutan?" kata Juda di sebuah hotel kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa 31 Januari 2017.
Ia menjelaskan, kenaikan harga komoditas batu bara ini disebabkan karena adanya pemangkasan produksi batu bara yang dilakukan oleh China, sehingga mereka menaikkan jumlah impornya.
"China yang tadinya mau mengarah pada domestik ekonomi, sekarang ini kembali pada investasi ekspor dan sebagainya. Sehingga, butuh resources yang diimpor dari luar negeri," ujar Juda.
Juda menegaskan masih ada tantangan lain yang harus dihadapi Indonesia di 2017 ini. Salah satunya adalah dampak dari kebijakan ekonomi yang akan diterapkan Amerika Serikat, yang hingga kini belum begitu jelas dinamikanya.
Namun, dia juga mengaku yakin bahwa perekonomian global dan perekonomian Indonesia tahun ini juga akan lebih baik, dari 2016 kemarin.
"Pertumbuhan ekonomi global di 2017 akan lebih baik, dari sebelumnya 3,1 persen pada 2016, menjadi 3,4 persen di tahun 2017 ini. Dan pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih pada range 5 persen-5,4 persen," tutur Juda.Â
Â