Studi: Memiliki Pribadi Impulsif Rentan Idap Obesitas

wanita Obesitas liburan
Sumber :
  • pixabay/faniadimas

VIVA.co.id – Menurut sebuah penelitian, seseorang yang suka mengambil keputusan secara tiba-tiba (impulsif) berisiko mengalami obesitas.

Bukan Susu! 1 dari 4 Balita di Jakarta dan Jawa Barat Konsumsi Kental Manis Setiap Hari, Ini Bahayanya

Kepribadian impulsif adalah sebuah perilaku tidak konsisten, tiba-tiba berubah, dan selalu melakukan hal di luar rencana. Perilaku impulsif juga tidak didukung dengan alasan yang kuat dan pada umumnya sikap-sikap yang dilakukan tidak rasional.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Obesity ini, mengaitkan antara kepribadian impulsif dengan tingginya Body Mass Indeks (BMI) atau indeks massa tubuh seseorang.

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

Dilansir Indianexspress, temuan ini menunjukkan bahwa memiliki kepribadian yang impulsif, cenderung bereaksi tanpa pikir panjang dan hal tersebut dilakukan berulang-ulang. Hal itulah yang menjadi faktor utama penghubung pola otak yang impulsif dan tingginya indeks masa tubuh.

"Poin penelitian kami berporos pada kepribadian impulsif. Faktor tersebut memicu risiko berat badan," kata pemimpin peneliti Francesca Filbey, Associate Professor di University of Texas di Dallas.

Benarkah Kolesterol Tinggi dan Asam Urat Sebabkan Kanker Pankreas?

Ia menambahkan bahwa kegemukan dan obesitas dikenal sebagai pemicu naiknya tekanan tekanan darah dan penyebab utama stroke.

Selain itu terkait stroke, kelebihan berat badan juga meningkatkan kemungkinan munculnya kolesterol, gula darah tinggi dan penyakit jantung.

"Perawatan yang menyediakan keterampilan mengatasi perilaku impulsif  bisa menjadi komponen penting untuk program penurunan berat badan yang efektif,”  kata Filbey.

Dalam laporannya peneliti menggunakan skala sensasi impulsif untuk mengukur karakteristik kepribadian bawaan. Ukuran neuro-psikologis digunakan untuk menilai apakah individu memiliki  gaya pengambilan keputusan yang lebih impulsif atau hati-hati.

Ilustrasi gula

Bukan Dilarang, Ini Waktu Terbaik Konsumsi Gula agar Tak Gemuk dan Diabetes

Tak selamanya gula jahat, selama Anda mengonsumsinya dengan bijak. Gula sendiri tetap dibutuhkan tubuh sebagai cadangan energi terutama bagi mereka yang aktif.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024