Gaya Tulisan Tangan Mampu Deteksi Penyakit?

Surat tulisan tangan Albert Einstein
Sumber :
  • REUTERS/ Romina Amato

VIVA.co.id – Setiap orang memiliki gaya dan bentuk tulisan yang berbeda. Karenanya, dipercaya karakter seseorang bisa dibaca lewat tulisan. Tidak hanya karakter seseorang, membaca kepribadian seseorang juga bisa melalui tulisan tangan, seni membaca kepribadian melalui tulisan tangan ini dikenal dengan ilmu grafologi. Diketahui, gaya penulisan tersebut dapat mengindikasikan lebih dari 5000 kepribadian.

Efektifnya menguak kepribadian lewat tulisan tangan ternyata tidak menutup kemungkinan bagi deteksi kesehatan. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bentuk tulisan tangan juga mampu mendeteksi kesehatan tubuh seseorang. Berikut empat penyakit yang bisa diketahui dari gaya penulisan, dikutip dari laman Medical Daily.

1. Tekanan darah tinggi

Penulisan dengan penekanan pada tiap kata, memungkinkan individu mengalami tekanan darah tinggi. Pada gaya penulisan ini, terlihat dari yang tidak terlalu ditekan hingga lama kelamaan yang sangat ditekan.

2. Skizofrenia

Tulisan yang bervariasi kemiringannya dalam satu kalimat, ternyata menjadi indikasi penyakit skizofrenia. Dengan gaya penulisan tersebut, cenderung menandakan bahwa ia memiliki penglihatan yang berbeda-beda saat sedang menulis.

3. Alzheimer

Salah satu faktor penulisan yang menandakan alzheimer yaitu gaya menulis yang tidak biasa disertai tangan yang gemetar. Tidak hanya itu, cara menulisnya juga cenderung melambat.

Kisah Mualaf Diego Michiels, Pemain Naturalisasi yang Kritik Timnas Indonesia

4. Parkinson's

Pada individu dengan penyakit ini, cenderung memiliki gaya penulisan yang kecil dan nampak tidak beraturan akibat tangan yang gemetar. Bahkan, tulisannya bisa sangat kecil, hingga sangat sulit di baca.

Gak Pakai Ribet, Ini Cara Transfer Uang ke Luar Negeri Lewat BRImo
Petugas medis menangani pasien terjangkit positif COVID-19 di Kabupaten Garut, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Terdiagnosis Positif COVID-19, Apa yang Harus Dilakukan?

Penting bagi pasien yang telah terdiagnosis positif COVID-19 agar melapor dan menjelaskan siapa saja yang sudah kontak erat.

img_title
VIVA.co.id
25 Juli 2021